Ujian Nasional Dihapus
Ujian Nasional 2020 SD SMP SMA Ditiadakan, Dindik Jatim Bakal Pakai 2 Poin Ini untuk Atur Kelulusan
Ujian Nasional 2020 SD, SMP maupun SMA resmi ditiadakan. Dindik Jatim akan menerapkan dua poin ini untuk mengatur penilaian kelulusan siswa.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ujian Nasional 2020 SD, SMP maupun SMA resmi ditiadakan.
Pada Senin (23/3/2020) malam, Kemendikbud membahas masalah tersebut bersama Komisi X DPR yang berlangsung secara daring.
Peniadaan Ujian Nasional tersebut dipilih untuk menekan penyebaran virus Corona atau Covid-19.
• Ujian Nasional SD SMP SMA Madrasah Resmi Ditiadakan Dampak Virus Corona, Lalu Apa Standar Kelulusan?
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi mengatakan, sebenarnya Ujian Nasional 2020 adalah masa terakhir.
"2021 sudah tidak ada. Berarti dengan keadaan pandemi ini peniadaan UN diajukan dari tahun ini," kata Wahid Wahyudi saat berkunjung di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jatim, Selasa (24/3/2020).
Dengan putusan itu, ia pun menjelaskan teknis pemberlakuan tersebut di Jatim.
• Kekhawatiran Ahli Medis China, Bakal Ada Gelombang Susulan Wabah Virus Corona Jika Abaikan 1 Hal
• Ria Ricis sebelumnya Pernah Ditegur Gara-gara Syuting, Terungkap Sikapnya, Sebut Tetangga Nyelonong?
"Beberapa waktu yang lalu gubernur kita menunda UN SMA yang semula 30 Maret menjadi 6 April. Dengan kebijakan baru dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, ya kami menyesuaikan tetapi masih menunggu surat resmi untuk menindak lanjuti secara operasional," ucapnya.
Mantan Staf Bappeda ini juga menjelaskan, di Jatim saat ini sudah siap untuk mengatur penilaian kelulusan siswa.
Presentase tersebut didapat dari nilai rapor selama 3 tahun dan ujian sekolah secara tertulis maupun praktek.
• Pandemi Virus Corona, Pendaftaran dan Pelaksanaan UTBK SBMPTN 2020 Ditunda, Berlaku Tahap I & II
"Saya rasa kelulusan sudah selesai tidak ada masalah. Karena kelulusan itu ditentukan dari 6 semester selama 3 tahun, rata-ratanya 60 persen. Kemudian ujian sekolah atau satuan pendidikan ditambah dengan praktek laboratorium nilainya 40 persen itu sudah cukup menentukan kelulusan," jelasnya.
Di kesempatan itu, ia menjelaskan manfaat Ujian Nasional.
Pertama untuk melihat disparitas mutu pendidikan di masing-masing wilayah, kedua dapat digunakan siswa untuk melanjutkan pendidikan di tingkat perguruan tinggi.
• Ujian Nasional Dihapus Mendikbud Nadiem Makarim, Terakhir di Tahun 2020, Apa Penggantinya?
"Jalur ini kan masih berlaku, pendidikan-pendidikan tertentu misalnya akademi militer tahun kemarin melihat dari hasil ini. Maka dari peniadaan ini di tingkat perguruan tinggi mustinya juga harus segera menyesuaikan," ujarnya.
Sementara yang dapat menyesuaikan syarat tersebut adalah Menteri Pendidikan.
"Nunggu hasil dari Menteri Pendidikan ya," katanya.
• Aturan Baru LTMPT, Peserta Boleh Ikut 2 Kali UTBK SBMPTN 2020, Pemilik KIP Kuliah Tak Dikenai Biaya
Saat disinggung proses belajar saat pandemi virus Corona, ia pun menceritakan, tenaga pendidik dan siswa saat ini sedang berada di rumah.
Ia memastikan proses pembelajaran secara daring pun berjalan maksimal.
"Alhamdulillah hasil pantauan semua kepala dinas di Jatim semua berjalan dengan baik dan para guru bisa memonitor mana siswa yang tidak online. Jadi untuk siswa yang tidak menjaga kontak dengan guru, pasti langsung dihubungi orang tuanya," pungkasnya.
Penulis: Tony Hermawan
Editor: Arie Noer Rachmawati