Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Makin Merebaknya Wabah Corona, Dewan Jatim Desak Pemerintah Lakukan Lockdown, Begini Alasannya

DPRD Jatim mendorong pemerintah mengambil kebijakan lockdown untuk mengantisipasi merebaknya virus covid-19 atau virus corona.

ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Artono 

Makin Merebaknya Wabah Corona, Dewan Jatim Desak Pemerintah Lakukan Lockdown, Begini Alasannya

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - DPRD Jatim mendorong pemerintah mengambil kebijakan lockdown untuk mengantisipasi merebaknya virus covid-19 atau virus corona.

Kebijakan ini dinilai relevan, mengingat semakin maraknya pandemi tersebut di Jatim.

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Artono menjelaskan potensi penyebaran virus tersebut. Bukan hanya bagi masyarakat dengan kekebalan tubuh lemah, namun juga orang tua usia datas 70 tahun, serta para dewasa dengan riwayat penyakit.

Najwa Shihab Diam Kehabisan Kata Dengar Curhat Pilu Cara Eva Makamkan Ortu Akibat Corona: Sedih

Cegah Penyebaran Virus Corona, Kejari Surabaya Membatasi Pengurusan Tilang

UPDATE Pasien Positif Virus Corona RSUP Persahabatan Jakarta Semakin Berkurang, Tinggal 17 Orang

Oleh karenanya, Artono menilai pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di Jatim harus bersinergi. Di antaranya, dengan mengawal instruksi pemerintah pusat dengan membatasi kerumunan orang banyak.

"Untuk itu, harus ada tindakan tegas dari aparat. Caranya, me-lockdown," kata Artono ketika dikonfirmasi di Surabaya.

Keputusan ini penting mengingat masyarakat masih saja berhubungan satu sama lain. Terutama, di lingkungan kerja.

"Kami kawatir, virus ini akan terbawa ke daerah dimana pekerja tersebut tinggal," kata politisi PKS ini.

Sekalipun demikian, pihaknya tak memungkiri bahwa kebijakan tersebut membutuhkan biaya tinggi. Sebab, pemerintah harus bisa menanggung biaya hidup masyarakat selama akses ditutup.

"Menurut kami, tak ada masalah. Toh uang APBN/APBD adalah uang rakyat," katanya.

Selain itu, Pemprov juga harus mengutamakan pemeriksaan kesehatan kepada para petugas di RS maupun puskesmas. Utamanya, dengan menjalankan rapid tes covid19 bagi dokter, perawat dan tenaga medis, termasuk para keluarga petugas kesehatan.

Sebab, pelayanan kesehatan yang prima harus ditunjang kesehatan para petugasnya. "Mudah-mudahan mereka sebagai garda terdepan mendapat mendapat per lindungan dari Allah SWT," katanya.

Selain petugas, pihaknya juga berharap adanya penambahan RS rujukan yang khusus menangani Corona. Mengingat, semakin tingginya jumlah pasien pandemi ini.

Juga, untuk memisahkan pasien corona dengan penyakit lainnya. Pun, Pemprov Jatim dinilai memiliki opsi untuk menggunakan aset yang memiiliki kamar kamar. Di antaranya, hotel dan gedung pelatihan.

Untuk diketahui, hingga Rabu (25/3/2020), jumlah ODP di Jawa Timur mencapai 2.542 orang atau bertambah sebanyak 239 orang dibanding hari sebelumnya. Sedangkan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Jawa Timur dibandingkan hari kemarin bertambah 48 orang. Sehingga jumlah PDP di Jawa Timur hingga hari ini mencapai 190 orang.

Sedangkan angka positif corona mencapai 51 orang. Di Jatim korban meninggal ada dua orang. Satu di Malang dan satu di Surabaya.

Penulis : Bobby Koloway

Editor : Sudarma Adi

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved