Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sejumlah Kawasan Surabaya Banjir, Eri Cahyadi Soroti Bangunan Warga Halangi Saluran

Hujan deras yang mengguyur Surabaya selama sekitar 3 jam pada Rabu sore hingga petang (5/11/2025) menyebabkan banjir air di sejumlah titik

Pemkot Surabaya
BANJIR - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi turun langsung mengecek lokasi banjir usai diguyur hujan selama berjam-jam, Rabu (5/11/2025). 

 

Ringkasan Berita:
  • Surabaya diguyur hujan deras selama sekitar 3 jam, menyebabkan banjir 10–30 cm di beberapa titik
  • Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi turun langsung ke lokasi, mengerahkan pompa dan kendaraan tangki untuk mempercepat penyedotan air. 
  • Ia juga memeriksa bangunan warga yang menghalangi aliran sungai dan menginstruksikan agar saluran air dibuka sesuai aturan tanah.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Hujan deras yang mengguyur Surabaya selama sekitar 3 jam pada Rabu sore hingga petang (5/11/2025) menyebabkan banjir air di sejumlah titik. Untuk memastikan penanganan cepat, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, turun langsung memantau lokasi terdampak.

Beberapa kawasan yang didatangi orang nomor 1 di Surabaya tersebut di antaranya Jalan Jemursari, Jalan Sidosermo, Jalan Ahmad Yani di Kecamatan Wonocolo; Jalan Tidar di Kecamatan Sawahan, Jalan Embong Malang di Kecamatan Genteng; Jalan Pacuan Kuda Kecamatan Rungkut; Jalan Tanjungsari Kecamatan Sukomanunggal; Kecamatan Asemrowo dan sejumlah kawasan lainnya.

Masing-masing wilayah tersebut dilanda hujan cukup deras sejak siang. Imbasnya muncul banjir mulai 10 cm hingga 30 cm.

Menggunakan Handy Talkie (HT) dalam komunikasi, pihaknya mengomando jajarannya dalam proses penyelesaian genangan.

Selain mengoperasikan sejumlah pompa, Wali Kota juga mengerahkan beberapa kendaraan tangki untuk mempercepat penyedotan air.

Bangunan Warga Halangi Saluran

Selain curah hujan yang tinggi, banjir yang muncul juga diakibatkan aliran air di sungai yang tersendat sejumlah bangunan warga. Di Jalan Tanjungsari misalnya, Wali Kota Eri menemukan bangunan rumah warga yang menghalangi saluran.

Wali Kota yang didampingi Camat Sukomanunggal, Dwi Anggara Widya Sukma dan Camat Asemrowo Khusnul Amin segera menginstruksikan jajarannya melakukan pemeriksaan terhadap masing-masing bangunan. Apabila ditemukan penyimpangan, pihaknya meminta untuk memberikan tindakan.

“Tolong dicek lagi ke BPN (Badan Pertanahan Nasional). Ini sudah puluhan tahun (menghalangi jalannya air) terus gimana mau bisa menyelesaikan banjir kalau masih ada seperti ini?,” kata Wali Kota Eri kepada jajarannya.

Wali Kota Eri menegaskan bahwa kepentingan umum harus diutamakan. Warga harus bijak dalam mengelola pembangunan sehingga tidak merugikan kepada masyarakat.

"Kalau salurannya ditutupi rumah, terus gimana ini? Makannya saya minta tolong Pak Camat dan LPMK, kumpulkan warganya, diingatkan rumahnya harus mundur sesuai dengan surat tanahnya,” tegas mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Pemkot juga akan membangun ulang jembatan di kawasan ini. Menurut Wali Kota, jembatan eksisting di kawasan ini ikut berkontribusi membuat aliran air tersendat.

Terbuka kemungkinan, lokasi jembatan akan dipindahkan. "Jangan buat jembatan di sini, akhirnya air yang (mengalir) di sini ditutupi begini. Sudah dibongkar saja,” ujar Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) Jawa Timur ini.

Upaya Jangka Panjang

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi mengatakan, di kawasan Jalan Tanjungsari memang ada beberapa rumah warga yang posisinya terlalu menjorok ke jalan. Sehingga, menyebabkan aliran air tidak lancar.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved