Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Surabaya

Pemkot Surabaya Terima Ratusan Alat Rapid Test untuk Petugas Kesehatan dan ODP Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengatakan, alat rapid test bakal didistribusikan untuk tenaga kesehatan maupun pasien di rumah sakit.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/YUSRON NAUFAL PUTRA
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita, Maret 2020. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sebanyak 620 alat rapid test telah diterima oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk penanganan virus Corona (Covid-19).

Bantuan itu didapat dari Kementerian Kesehatan atau Kemenkes, serta Yayasan Tzu Chi Buddha.

Untuk diketahui, alat rapid test merupakan alat deteksi antibodi melalui cara pengambilan sampel darah, serum darah, yang kemudian diteteskan ke alat tersebut.

Tak Hanya Menjilat Bangunan, Kebakaran Tempat Produksi Mebel Manyar Surabaya Juga Hanguskan 6 Motor

Bek Persebaya Rachmat Irianto Isi Waktu Libur Tim dengan Latihan Sambil Kuliah Online

Melalui alat ini, bisa diketahui apakah seseorang itu positif atau negatif Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita, mengatakan, alat itu bakal didistribusikan untuk tenaga kesehatan maupun pasien yang dilakukan pemeriksaan di rumah sakit.

Di antaranya, di RSUD Soewandhie 80 alat rapid test, dan di RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) 40 alat.

"Baik yang dilakukan pemeriksaan atau pasien, maupun tenaga kesehatan,” kata Feny, sapaan akrab Febria Rachmanita, Jumat (27/3/2020).

Pemkot Surabaya Bakal Produksi APD Sendiri untuk Perdatin Jatim, Wali Kota Risma Gandeng UMKM

Surat Edaran Risma Waspada Corona di Surabaya, Sekolah Diminta Semprot Disinfektan 1 Kali Sehari

Sedangkan sisanya, kata Feny, bakal dibagikan kepada tenaga kesehatan di Puskesmas di Surabaya.

Petugas itu, baik yang mengantar Orang dalam Pemantauan (ODP) atau Pasien dengan Pengawasan (PDP) serta petugas yang kontak dengan mereka.

"Kita lagi mengumpulkan dulu orangnya, karena kan harus di bawah spesialis,” tambahnya.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved