Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Wabah Virus Corona Mendunia

Terobosan Baru Alat Uji Virus Corona Tercepat di Dunia, Cuma Butuh 5-10 Menit, 'Sensitif dan Akurat'

Sebuah alat uji virus Corona tercepat di dunia itu diciptakan oleh tim peneliti di Singapura.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Adi Sasono
Pixabay via TribunBali
ILUSTRASI - Terobosan alat uji virus Corona tercepat telah tercipta. 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menekankan kebutuhan untuk terus melakukan pengujian, agar bisa lebih cepat mendeteksi kasus dan segera diisolasi, sebelum dia menularkan ke lebih banyak orang.

Beberapa negara bisa melakukan tes secara luas, tapi ada juga yang kekurangan alat uji seperti Amerika Serikat (AS) contohnya.

VIRAL TERPOPULER: Tragedi Pasien Corona Meninggal hingga Momen Tak Biasa Terakhir Ibunda Jokowi

Dibuat Selama 6 Minggu

Prof Ying mengatakan dia dan timnya telah bekerja tanpa lelah selama enam minggu terakhir untuk menciptakan alat tes ini.

Mereka mulai membuatnya atas instruksi Kepala Eksekutif A*Star Frederick Chew, untuk menciptakan alat tes cepat Covid-19.

Sebelumnya, A*Star juga sudah mengembangkan alat tes PCR untuk digunakan di Singapura dan luar negeri.

Produksi alat tersebut kemudian diserahkan ke perusahaan lokal MiRXES untuk diproduksi secara massal.

Obat Virus Corona

Sejauh ini ada beberapa obat yang bisa dipakai untuk mengurangi dan sedikit menyembuhkan orang yang telah terinfeksi virus Corona.

Pakar menyarankan dua buah obat yang secara tidak resmi bisa jadi alternatif mengobati pasien virus Corona.

Dua obat yang dimaksud adalah Avigan dari Jepang dan Klorokuin obat malaria yang selama ini mudah dijumpai di Indonesia.

Terobosan obat baru yang ditemukan peneliti ini memiliki rasio 90% bisa menyembuhkan.

Hal itu dibuktikan dalam uji coba pertama.

Terobosan Obat Baru Corona, Tingkat Sembuh Capai 90% dalam Kritis Sekalipun, Penemuan Jadi Harapan

Pasien Covid-19 yang didiagnosis kondisinya parah atau kritis di dua rumah sakit terpisah di Provinsi Anhui, China Timur.

Mereka diberi obat yang disebut tocilizumab bersama secara rutin antara 5-14 Februari.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved