Curhat Tim Medis Ada ODP Corona Minta Surat Negatif Covid-19, Nangis Dikucilkan: Kenapa Segininya?
Cuitan seorang tim medis tentang pengalaman seorang ODP yang dikucilkan dan dibuang masyarakat pun menjadi perbincangan netizen.
TRIBUNJATIM.COM – Sebuah cuitan yang berisi curhatan seorang tim medis menjadi perbincangan netizen di media sosial.
Cuitan itu viral dan membuat banyak netizen pro dan kontra mengomentarinya.
Seorang tim medis bercerita pengalamannya didatangi oleh seorang ODP yang terancam diusir dari kontrakan, hingga datang ke rumah sakit.
Pasien ODP itu datang ke rumah sakit menangis-nangis demi mendapatkan surat bisa negatif Covid-19.

Bagaimana kronologinya?
Awalnya, cuitan tersebut dibagikan oleh seorang pengguna Twitter bernama @LusiLouis.
Cuitan tersebut dibuat pada Jumat (27/3/2020).
Dalam cuitan, kronologi kejadian tersebut pun terungkap.
Lusi menyebut, di hari sebelumnya seorang pasien orang dalam pemantauan (ODP) datang ke rumah sakit tempatnya bekerja.
Sambil menangis, pasien ODP tersebut memohon pihak RS untuk membuatkan surat pernyataan.
Surat tersebut berisi pernyataan bahwa dirinya negatif mengidap virus covid-19.
"Kemarin ada pasien ODP dateng ke rs tmptku kerja dengan nangis-nangis memohon untuk dibuatkan surat keterangan bahwa dia gak kena Covid-19," cuitnya.
• VIRAL Video WN China Antre di Bandara Indonesia, Pakai Baju APD Lengkap, Cerita Asli Terjawab
Melihat pasien yang menangis pihak RS pun menanyakan kenapa.
Pasien ODP akhirnya bercerita tentang dirinya yang terancam diusir dari kediamannya.
Pasien dan suaminya yang tinggal mengontrak tersebut dianggap meresahkan masyarakat.

Pasalnya masyarakat sekitar khawatir dirinya dan suami bisa menuarkan penyakit.
"Saya diusir dari kontrakan saya, Dok. Kata yang punya kontrakan, saya meresahkan masyarakat krn bs nularin penyakit."
Bahkan dirinya diancam pemilik kontrakan apabila tak segera angkat kaki.
Sang pemiliki mengatakan dirinya dan keluarga akan digrebek apabila tak segera pindah.
"Yg punya kontrakan sampe blg kalo saya gamau keluar dari kontrakan, silahkan tunggu warga datang utk menggrebek rumah dan mengusir."

Tak hanya diusir dari tempat tinggalnya, menjadi ODP juga berimbas pada pekerjaan sang suami.
Sang suami yang bukan merupakan ODP itu ikut terancam kehilangan pekerjaan.
"Suami saya pun diancam mau dipecat, Dok dari pekerjaannya. Saya sedih, Dok."
Meski sang suami tak berstatus ODP, namun lingkungan sekitar juga menganggapnya sebagai ancaman.

Hal itu membuat suaminya marah dan mengusirnya dari rumah.
"Gak tau harus berbuat apa dan tinggal di mana. Suami saya pun marah ke saya dan nyuruh saya keluar dari rumah.”
Curhatan pasien ODP itu pun membuat Lusi mengingatkan masyarakat untuk saling membantu.
Pasalnya menyandang status sebagai ODP atau pasien dalam pemantauan (PDP) bukanlah hal mudah.
• Penyakit Lama Ashanty Kambuh Lagi di Tengah Pandemi Virus Corona, Belakang Telinganya Kini Memerah

Mereka harus mengisolasi diri dan jauh dengan orang-orang yang mereka sayangi.
Mengucilkan bukanlah solusi, apalagi mengusir dari rumah.
"Menyandang status ODP/PDP dan harus mengisolasi diri itu udh berat buat seseorang.
Tak bisakah kita meringankan beban org itu dengan gak ngomong hal-hal yg buruk, mengucilkan,
bahkan sampai mengusir org itu dari rumahnya?
Masyarakat harus membantu untuk saling meringankan beban." tulis Lusi menutup cuitannya.
Pantauan TribunJatim.com, cuitan satu ini menjadi viral di sosial media khususnya Twitter.
Ada lebih dari 20 ribu akun yang me retweets cuitan ini dengan lebih dari 1900 komentar yang membicarakan isu satu itu.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dalam judul Viral Cuitan tentang ODP Datang ke RS, Minta Surat Negatif Corona atau Diusir dari Kontrakan