Virus Corona di Indonesia
Viral Video Pengunjung Pakai APD Medis untuk Corona di Pusat Perbelanjaan, Berikut Tanggapan Dokter
Video viral di media sosial, dua orang pengunjung mengenakan Alat Pelindungan Diri (APD) medis di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM - Baru-baru ini beredar video pengunjung kenakan APD medis untuk penanganan virus Corona di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta.
Sebuah video yang menampakkan dua orang pengunjung mengenakan Alat Pelindungan Diri (APD) medis di sebuah pusat perbelanjaan pun viral di media sosial.
Seperti yang kita tahu, stok APD sendiri mengalami kelangkaan dan jumlahnya di pasaran terbatas,
Para tenaga medis membutuhkan APD tersebut guna menjadi garda terdepan untuk melawan Covid-19.
Namun, kejadian tersebut tentu sangat disayangkan oleh banyak pihak, termasuk para dokter.
Simak tanggapan dokter berikut ini tentang video yang viral tersebut di bawah ini!
• Curhat Tim Medis Ada ODP Corona Minta Surat Negatif Covid-19, Nangis Dikucilkan: Kenapa Segininya?
• Terbongkar Kunci Strategi Jerman Punya Angka Kematian Rendah Covid-19, Sudahkah Dilakukan Indonesia?
Dikutip dari Tribunnews.com (grup TribunJatim.com ), video tersebut diunggah oleh akun Twitter @danedgustama.

Tampak dua orang berbelanja dengan mengenakan APD tengah diminta untuk segera menyelesaikan belanjanya.
Peristiwa itu diketahui terjadi di Lotte Mart Gandaria Jakarta.
Pihak Lotte Mart Gandaria membenarkan, kejadian tersebut.
Kejadian pengusiran pengunjung yang mengenakan APD medis tersebut terjadi pada Sabtu (28/3/2020).
Keduanya kemudian diserahkan ke security Gedung Mall Gandaria City.
"Untuk Kejadiannya kemarin sudah diarahkan ke security Gedung Mall Gandaria City," jelas pihak Lotte Mart Gandaria saat dihubungi Tribunnews, Minggu (29/3/2020).
• Ada Tipe Orang yang Tak Bisa Terinfeksi Virus Corona, Penelitian Baru Terkuak, Simak Cara Deteksinya
• Polda Jatim Terus Kampanyekan Physical Distancing, Ribuan Orang Bandel Membuat Surat Pernyataan
Tanggapan dokter

Menanggapi video tersebut, Praktisi Pelayanan Kesehatan sekaligus Juru Bicara Rumah Sakit UNS Solo, dr Tonang Dwi Ardyanto, SpPK, Ph.D menyayangkan atas kejadian tersebut.
Dr Tonang menjelaskan, penggunakan Alat Pelindung Diri (APD) telah diterbitkan oleh World Health Organization (WHO).
Menurutnya, penggunaan yang berlebihan tersebut justru menimbulkan kekhawatiran serta kepanikan bagi orang sekitar dan sebaiknya dihindari.
"Penggunaan berlebihan itu menimbulkan kekhawatiran dan kepanikan bagi yang lain, maka sebaiknya dihindari," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews melalui pesan WhatsApp, Minggu (29/3/2020).
Dr Tonang menegaskan, saat ini justru RS khawatir dengan persediaan APD yang menipis.
Selain itu, pembelian APD di pasaran juga mulai sulit.
Dr Tonang juga mengungkapkan, dari pada digunakan secara pribadi di tempat yang tidak tepat.
"Saat ini, di RS justru khawatir bahwa persediaan APD menipis dan tidak mudah membelinya di pasaran."
"Maka bila ada yang menggunakan secara berlebihan di luar RS, sebaiknya dihindari agar justru bisa digunakan pada tempat yang lebih memerlukan," jelasnya.
• Bupati Tulungagung Membenarkan Satu Warganya Positif Covid-19, Sekarang Sudah Sembuh
• Puisi Menyayat Hati Jusuf Kalla Soal Pandemi Corona, Dunia Hadapi Kewalahan, Pilu Tagih Janji Tuhan
Selanjutnya, dr Tonang mengatakan, sesuai pedoman Kemenkes, di area umum standarnya menggunakan masker.
Tentu termasuk area yang tidak berhadapan langsung dengan pasien Covid-19.
Standarnya adalah penggunaan masker.
"Sesuai Pedoman Kemenkes, di area umum, tentu termasuk area yang tidak berhadapan langsung dengan pasien Covid-19, standarnya adalah penggunaan masker," terangnya.
Selanjutnya, dr Tonang menjelaskan, di rumah sakit ada beberapa area dengan perbedaan standar penggunaan APD sesuai tingkat paparan atau risikonya.
Sehingga di rumah sakit tidak semua menggunakan APD medis atau baju lengkap yang biasanya disebut cover all.
Cover all termasuk dengan penutup mata, penutup wajah, sepatu boot, sarung tangan double.
"Di RS ada bebebrapa area dengan perbedaan standar penggunaan APD sesuai tingkat paparan atau risikonya."
"Jadi di RS sendiri pun tidak semua menggunakan baju lengkap (untuk mudahnya disebut cover all) termasuk dengan penutup mata, penutup wajah, sepatu boot, sarung tangan double," terangnya.
• Kemenag Mojokerto Pastikan 17 Orang Yang Ikut Pelatihan PPIH Sudah Lakukan Isolasi Mandiri
• Santri Ponpes Bahrul Ulum Jombang Pulang ke Kota Malang, Wajib Masuk Bilik Semprot Disinfektan
Sementara itu, menurut dr Tonang, di rumah sakit, APD digunakan oleh orang yang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19.
Selain itu juga digunakan orang ketika berada area persilangan alur dan area yang tidak berhadapan dengan pasien Covid-19.
"Beda-beda standar APD-nya," terangnya.
Selanjutnya, dr Tonang mengimbau bagi masyarakat yang berada di tempat umum dan terbuka untuk selalui menjaga jarak aman.
Selain itu juga dihimbau selalu mencuci tangan, hindari terlalu banyak menyentuh benda-benda dan permukaan, serta hindari menyentuh wajah.
"Yang lebih penting bagi masyarakat di tempat umum dan terbuka adalah jaga jarak aman, sering mencuci tangan, menghindari banyak menyentuh benda-benda dan permukaan, serta menghindari menyentuh wajah," imbaunya.
Selain itu, usahakan untuk tidak keluar rumah jika memang tidak ada keperluan yang mendesak.
"Selanjutnya tentu seminimal mungkin tidak keluar rumah dan tidak di tempat keramaian, kecuali dalam keadaaan memang harus ada kepentingan mendesak," imbuhnya.
Hingga saat ini Tribunnews belum mendapatkan informasi lengkap dari pihak Lotte Mart Gandaria terkait kronologi dalam video tersebut.
(Tribunnews.com/Fajar)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Video Pengunjung Pakai APD di Pusat Perbelanjaan, Ini Tanggapan Dokter