Kapolres Gresik Tegaskan Pria Tewas di Depan Swalayan Jalan RA Kartini Bukan karena Virus Corona
Mayat pria ditemukan di depan swalayan di Jalan RA Kartini, Kecamatan Kebomas, Gresik. Kapolres Gresik membantah jika korban meninggal karena Covid-19
Penulis: Willy Abraham | Editor: Dwi Prastika
Korban lalu kembali ke becak dan tidur di atas becak.
"Mau diajak mangkal becak sama temannya tetapi korban tidak kunjung bangun," terangnya.
• Rencana Karantina Wilayah di Surabaya Cegah Corona, SOP hingga Teknis Penerapan Masih Diracik Pemkot
• Gubernur Khofifah dan Bupati Lamongan Imbau Pedagang Pecel Lele dan Sambel Penyet Tak Mudik Dulu
Polisi yang mendapat laporan langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP.
Petugas dari RSUD Ibnu Sina Gresik yang datang ke lokasi melakukan evakuasi dengan standar penanganan virus Corona (Covid-19).
Dengan memakai alat pelindung diri (APD) dan masker, petugas membawa korban ke rumah sakit.
Proses evakuasi tersebut sempat menarik perhatian warga sekitar dan pengendara di Jalan RA Kartini.
Pemandangan ini membuat banyak masyarakat berasumsi bahwa korban terpapar virus Corona (Covid-19).
Banyak kabar berseliweran terkait kematian korban.
• Harga Rempah-rempah di Pasar Tradisional Tuban Meroket, Warga Masih Banyak yang Beli
• Water Cannon dan Damkar Kota Malang akan Semprotkan Disinfektan di Sejumlah Jalan, Tak Ada Penutupan
Kapolres Gresik, AKBP Kusworo Wibowo, membenarkan kejadian tersebut, namun membantah jika korban meninggal karena virus Corona.
"Korban meninggal karena sakit. Korban meninggal mendadak bukan karena virus Corona atau Covid-19," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan medis, korban meninggal dunia karena memiliki riwayat penyakit.
Petugas menemukan obat pereda nyeri di sakunya serta mendapatkan keterangan saksi.
Dari pemeriksaan fisik, korban meninggal bukan karena penganiayaan karena tidak ada luka dan tanda bekas penganiayaan di tubuh korban.
Editor: Dwi Prastika
• Perumahan Pasien Terkonfirmasi Covid-9 di Kota Kediri Dikarantina, Warga Dilarang Keluar-Masuk
• Peringatan Hari Jadi Kota Blitar Batal, Anggaran Rp 15 M akan Dialihkan untuk Penanganan Covid-19