Dampak Wabah Corona, Pembagian Bantuan Pangan Non Tunai di Kota Blitar Digilir Per 30 Menit

 TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Pemkot Blitar mengubah mekanisme pendistribusian bantuan pangan non tunai (BPNT) untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Rencananya, pendistribusian BPNT dilakukan secara bergilir dan ada pembatasan antrean.

"Pembagian BPNT untuk April ini akan kami jadwal ulang. Kalau biasanya pembagian selesai dalam sehari, kali ini diperkirakan sampai tiga hari. Kami gilir pembagiannya untuk mengurangi antrean," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Blitar, Priyo Istanto, Kamis (2/4/2020).

Priyo mengatakan sistem pembagian BPNT akan diatur menggunakan durasi menit dan pembatasan jumlah penerima bantuan. Misalnya, dalam durasi 30 menit hanya untuk 10 penerima bantuan. Lalu 30 menit selanjutnya juga untuk 10 penerima bantuan.

"Kami minta warga penerima bantuan harus tepat waktu, begitu selesai mengambil langsung pulang, agar tidak terjadi kerumunan," ujarnya.

• Kembali ke Swedia, Pemain Asing Persebaya Surabaya akan Jalani Karantina sebelum Bertemu Keluarga

• Lima Pasien Korona asal Magetan yang Dirawat di RSUD dr Soedono Madiun Sembuh

• 9 Mal di Kota Malang dan Kota Batu Tutup Sementara Gegara Corona, Hampir 4000 Karyawan Dirumahkan

• BREAKING NEWS - 16 Hotel di Surabaya Tutup Gegara Corona, Gaji Karyawan Dipotong 50 Persen

Selain itu, kata Priyo, Dinsos juga menerapkan protap pencegahan penyebaran virus Corona dalam pembagian BPNT. Saat pembagian, Dinsos akan memeriksa suhu tubuh penerima bantuan serta menyediakan masker dan hand sanitizer.

"Kami hanya memiliki sembilan e-warung untuk pengambilan BPNT. Sedangan jumlah penerima BPNT di Kota Blitar sebanyak 4.996 kepala keluarga," katanya.

Menurutnya, pendistribusian BPNT untuk bulan ini tidak lebih dari tanggal 15 April 2020. Saat ini, Dinsos Kota Blitar masih menunggu transfer uang bantuan dari pemerintah pusat.

"Biasanya, sebelum tanggal 15 sudah didistribusikan," ujarnya.

Sekadar diketahui, BPNT ini merupakan program bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial. Nilai uang bantuan yang diberikan sebesar Rp 150.000 per kepala keluarga. Bantuan itu diwujudkan dalam bentuk beras 10 kilogram, telur 1 kilogram, dan daging 1 kilogram. (sha/Tribunjatim.com)