Virus Corona di Indonesia
Surat Terbuka Pasien Positif Corona untuk Jokowi Minta Hasil Tes Swab, Stafsus dan Kemenkes Bereaksi
Hasil tes swab yang lama tak kunjung datang membuat seorang pasien positif Corona di Cirebon menulis surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Hasil tes swab yang lama tak kunjung datang membuat seorang pasien positif Corona menulis surat terbuka untuk Jokowi .
Surat terbuka pasien positif Covid-19 di Cirebon kepada Presiden Joko Widodo itu menjadi viral di media sosial Twitter hingga akhirnya mendapatkan respon dari Staf Khusus Presiden, Adamas Belva Syah Devara.
Melalui akun Twitter pribadinya, pasien positif Corona itu menulis surat terbuka secara detail dan berbicara panjang lebar meminta agar hasil tes swab dirinya segera keluar.
Lalu, bagaimana hasilnya kini usai surat terbukanya didengar oleh banyak pihak?
Simak berita selengkapnya di bawah ini!
• FAKTA TERBARU Wanita Tewaskan Pejalan Kaki di Karawaci Sempat Minum Soju, Hotman Paris: Cek Mobilnya
• VIRAL TERPOPULER: Suami Pergoki Istri & Anak Selingkuh hingga Gaya Raja Thailand saat Isolasi Diri
Dikutip dari Tribunnews.com (grup TribunJatim.com ), seorang pasien positif Corona bernomor 10 dari Cirebon, Jawa Barat, menuliskan kegelisahannya dalam surat terbuka yang ditujukan untuk Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Dalam surat terbukanya, pasien bernama lengkap Riki Rachman Permana, menuliskan beberapa hal yang menurutnya 'rumpang'.
Riki yang saat ini masih dirawat di RSUD Gunung Jati, Cirebon, membagikan surat terbukanya melalui akun Twitter miliknya pada Rabu (27/3/2020) lalu.
Riki menuliskan beberapa kendala yang ia alami, selama menjadi pasien positif Corona.
Termasuk mengenai lamanya hasil tes swab keluar, yang menurutnya sangat berpengaruh untuk pasien.
Dari pengalaman Riki, ia telah menjalani tes swab sebanyak lima kali.
Namun, terhitung sudah lebih dari 12 hari lamanya, hasil tiga tes swab terakhir miliknya tak kunjung datang.
Hingga Rabu (1/4/2020), surat terbuka Riki telah mendapat berbagai respon dari warganet.
Surat tersebut telah di retweet sebanyak 20,8 ribu kali dan disukai 18,8 ribu kali oleh warganet di Twitter.
Rupanya, upaya Riki untuk mengungkap kegelisahannya membuahkan hasil.
• Skenario Pria Pura-pura Meninggal demi Hindari Lockdown Virus Corona, Sopir Ambulans Ikut Terlibat
• BERITA TERPOPULER SELEB: Tampilan Lain Abash hingga Nafa Urbach Soroti Kabar Syekh Puji Nikah Lagi
Kelanjutan dari surat terbuka itu, akhirnya terdengar oleh Staf Khusus Milenial Presiden, Adamas Belva.
Saat dikonfirmasi Tribunnews (grup TribunJatim.com ), Riki mengaku jika Adamas Belva, telah menyampaikan surat miliknya kepada Presiden Jokowi.
Untuk itu, Riki hanya tinggal menunggu apakah Presiden bisa meluangkan waktu untuk merespon suratnya.
"Stafsus Milenial Presiden, Adamas Belva, sempat DM saya di Twitter pada 27 Maret."
"Lalu saya mengirimkan email untuk memberikan surat terbukanya, dia balas email saya dengan mengatakan suratnya sudah di forward ke Presiden."
• Muncul Bukti Tanda-tanda Awal Pandemi Virus Corona di Seluruh Dunia Melambat, Simak Penjelasannya
• Kata Mahfud MD soal Lockdown Mandiri, Bahaya hingga Diserukan Kalangan Atas: Tingkat Bawah Menangis
"Nanti tinggal menunggu saja kapan waktunya Presiden membaca suratnya," ujar Riki kepada Tribunnews, Rabu (1/4/2020).
Rupanya, surat terbuka milik Riki terdengar pula oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Menurut Riki, pihak Kemenkes langsung menghubungi manajemen RSUD Gunung Jati Cirebon pada Kamis (30/3/2020), tiga hari setelah surat Riki viral.
"Setelahnya follow up itu datang dari Kementerian Kesehatan, pihaknya menghubungi manajemen RSUD Gunung Jati pada 30 Maret."
"Mereka bilang akan menelusuri hasil dari swab saya, karena ada 3 swab terakhir yang belum keluar," terang Riki kepada Tribunnews melalui sambungan telepon.
Keesokan harinya, Selasa (31/3/2020) tepat sehari setelah dihubungi Kemenkes, rupanya hasil tes swab milik Riki telah keluar.
Namun sayangnya, hasil tersebut menunjukan Riki masih positif Corona, meski ia merasa fisiknya sudah pulih.
"Selasa, 31 Maret pada sore hari jam 5, tim dokter sudah memberikan hasil resminya."
"Dari hasilnya ternyata saya masih dinyatakan positif," jelasnya.
• TERPOPULER BOLA: Pelatih Arema FC U-20 Meninggal Dunia hingga Alasan Madura FC Rekrut Juhari
• Jadwal Acara TV Hari Ini, Kamis (2/4/2020): Battle Los Angeles di Trans TV dan The Heirs di RCTI
Akhirnya, setelah menjalani 22 hari karantika, Riki pun di cek kembali sampel darahnya pada Selasa (31/3/2020).
Hal itu dilakukan guna mengetahui apakah ada yang salah dengan antibodi dalam tubuh Riki.
"Kemarin saya diambil darahnya, di cek apakah ada masalah di antibodi, karena secara fisik saya sudah sangat sehat," paparnya.
"Hasil labnya pun belum keluar, belum di infokan sampai hari ini," tambahnya.

Hingga hari Rabu (1/4/2020), ada seorang staf dari PHEOC (Public Health Emergency Operation Center), yang merupakan badan bentukan Kemenkes pada 2017 silam, yang menangani manajemen penanggulangan wabah, menghubunginya.
Seperti diketahui, badan tersebut bertugas untuk mengumpulkan informasi.
Termasuk menentukan keputusan prioritas dan juga komunikasi yang perlu dilakukan ketika terjadi wabah.
"Tadi siang ada yang mengontak saya, beliau salah satu staf di PHEOC Kementerian Kesehatan."
"Beliau menanyakan bagaimana kondisi saya dan kira-kira ada kendala apa yang saya alami," tutur pria berusia 30 tahun itu.
Terakhir, Riki mengaku bersyukur jika surat terbuka yang ia tulis mendapatkan respon positif dari pihak pemerintah.
"Cukup bersyukur suratnya di dengar oleh Balitbangkes Kementerian Kesehatan," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lamanya Hasil Tes Swab, Pasien Positif Corona Tulis Surat Terbuka untuk Presiden, Apa Hasilnya ?