Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona

Tanda-tanda Badai Virus Corona di Seluruh Dunia Mulai Menurun Efek Lockdown, Masih Perlu Hati-hati

Kabar baik, berikut tanda-tanda badai virus Corona di seluruh dunia mulai menurun efek dari lockdown.

Editor: Alga W
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Kabar baik, berikut tanda-tanda badai virus Corona di seluruh dunia mulai menurun efek dari lockdown 

TRIBUNJATIM.COM - Tingkat penambahan kasus virus Corona baru tampak mulai melambat di beberapa negara yang paling terpukul.

Hal ini setelah lockdown, karantina, dan dilarang bepergian, dilakukan selama berminggu-minggu.

Presiden Duterte Ancam Warga Filipina Pelanggar Lockdown, Tak Segan Tembak Mati, Gandeng Militer

Dilansir dari Business Insider, Senin (30/3/2020), grafik dari situs pelacakan data Worldometer menunjukkan kemajuan di negara-negara Eropa Barat yang terkena wabah virus Corona, selama beberapa minggu:

Kasus virus Corona di Italia menurun selama sepekan terakhir.

Kasus virus Corona di Italia menurun selama sepekan terakhir
Kasus virus Corona di Italia menurun selama sepekan terakhir (Business Insider)

Jumlah kasus virus Corona di Spanyol juga telah menurun baru-baru ini.

Jumlah kasus virus Corona di Spanyol juga telah menurun baru-baru ini
Jumlah kasus virus Corona di Spanyol juga telah menurun baru-baru ini (Business Insider)

Di Inggris juga data menunjukkan penurunan kasus positif virus Corona baru.

Tingkat penurunan di Inggris
Tingkat penurunan di Inggris (Business Insider)

Prediksi Wabah Virus Corona Berakhir di Indonesia menurut Pakar Statistik, Hasilnya Optimistis

Ketiga data tersebut menunjukkan lintasan dengan pola yang sama, yakni puncak terjadi baru-baru ini, dan kemudian menurun.

Sulit untuk menilai tren dari data ini saja, karena periode yang menunjukkan penurunan kasus masih terlalu kecil.

Tetapi beberapa ahli di negara-negara tersebut juga terdengar optimistis.

Pasar Wuhan Disebut Jual Daging Kelelawar Lagi setelah Lockdown Virus Corona 2 Bulan, Tak Kapok?

Di Italia, pada Minggu (29/3/2020), penasihat kesehatan pemerintah, Luca Richeldi mengatakan, hanya 50 orang pada hari itu yang perlu dibawa ke unit perawatan intensif.

Hal ini menurun drastis dibandingkan dengan jumlah 120 orang pada 2 hari sebelumnya.

Dia menganggap hal ini sebagai tanda bahwa upaya lockdown di Italia menunjukkan hasil.

Polisi Dicaci Maki dan Dipukul Mahasiswa saat Sosialisasi Wabah Corona, Pelaku Mengaku Emosi

Di Inggris, ahli epidemiologi berpengaruh di Imperial College London, Neil Ferguson mengatakan hal serupa kepada program BBC 'Today' pada Senin (30/3/2020).

"Kita dapat melihat beberapa tanda awal perlambatan dalam beberapa indikator."

"Melihat jumlah penerimaan rumah sakit baru hari ini, misalnya, yang tampaknya sedikit melambat sekarang."

Ia menambahkan, "itu belum datar, karena jumlahnya meningkat setiap hari."

"Tetapi tingkat peningkatan itu melambat."

Guru Jember Asyik Arisan saat Murid Libur karena Corona, Kapolsek Geram: Malah Enak-enakan Pesta

Dia mengatakan bahwa kematian kemungkinan akan terus meningkat.

Hal ini karena orang dengan infeksi fatal cenderung menghabiskan beberapa hari di rumah sakit sebelum meninggal.

Fahrul Sudiana Ternyata Mantan Angel Lelga, Nekat Nikah saat Wabah Corona, Kini Jabatannya Dicopot

Masih banyak alasan untuk berhati-hati

Sementara itu, Inggris juga memberlakukan lockdown, namun agak sedikit terlambat.

Sehingga kemungkinan efeknya belum mempengaruhi jumlah kasus baru di sana.

Italia pekan lalu tampaknya mencatat penurunan, namun kemufian bangkit kembali ke angka rekor sebelum jatuh lagi.

Al Ghazali Bakal Nikah Muda sama Alyssa Daguise, Calon Besan Ahmad Dhani & Maia Ternyata CEO Sukses

Sementara itu, kota New York, episentrum penyebaran di Amerika Serikat, baru-baru ini mencatat peningkatan harian terkecil dalam seminggu.

Farzad Mostashari selaku pendiri startup kesehatan Aledade dan mantan koordinator nasional untuk teknologi informasi kesehatan di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, menulis di Twitter:

"Kami mungkin memiliki sinyal awal bahwa data publik ini menunjukkan infeksi di New York melambat."

Santi Nangis Memohon-mohon Lihat Kelakuan Denny Cagur Sang Suami: Udah Kesel Banget Sumpah

Meski begitu, di AS yang lebih luas, kondisi terlihat lebih suram.

Bahkan Presiden Donald Trump, yang awalnya meremehkan ancaman yang ditimbulkan virus Corona, pada Minggu (29/3/2020), mengabaikan harapannya untuk menghidupkan kembali ekonomi AS sebelum Paskah.

Sebaliknya, katanya, AS harus mengakui jika jumlah kematiannya dapat ditekan hingga 100.000 orang sebagai pekerjaan yang sangat baik.

18 Situs Streaming dan Download Film Terbaik dan Lengkap Sub Indo selain LK21 atau IndoXXI

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Terlihat Tanda-tanda Awal Bahwa Pandemi Virus Corona di Seluruh Dunia Mulai Melambat, Simak Selengkapnya Berikut Ini.

Sumber: Intisari
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved