Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Indonesia

Kata Ketua Umum IDI Soal 2 Faktor yang Bisa Memengaruhi Tingkat Kesembuhan Pasien Corona, Apa Saja?

Ketua umum Ikatan Dokter Indonesia menjelaskan tingkat kesembuhan kasus Covid-19 dipengaruhi oleh setidaknya dua faktor.

Editor: Pipin Tri Anjani
freepik.com
(ILUSTRASI) Kesembuhan kasus Covid-19 dipengaruhi oleh setidaknya dua faktor. 

TRIBUNJATIM.COM - Wabah virus Corona atau Covid-19 kini menjadi perhatian masyarakat luas.

Tak hanya di Indonesia, kasus Covid-19 kini sedang dihadapi oleh seluruh dunia.

Dilansir TribunWow.com (grup TribunJatim.com) dari tayangan Youtube KompasTV (grup TribunJatim.com), Jumat (27/3/2020), Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih mengatakan tingkat kematian akibat Covid-19 secara global adalah berkisar 3 sampai 4 persen.

Sedangkan di Indonesia sendiri, tingkat kematiannya lebih tinggi, yakni mencapai dua kali lipat dari kematian dunia, sampai sekitar 9 sampai 10 persen.

Berdasarkan update terbaru hingga Kamis (2/4/2020), tercatat ada 170 pasien positif Virus Corona yang meninggal dari jumlah total 1790 kasus.

Rekap Kasus Virus Corona dari Hari ke Hari Sepanjang Maret 2020, Bagaimana Prediksi Bulan April?

VIRAL Video Wanita Diguyur Air Sepulang Belanja untuk Cegah Corona, Pasrah Dimandikan di Depan Rumah

Meski begitu, Virus Corona bukanlah merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan.

Jumlah pasien yang sudah dinyatakan sembuh di Indonesia yaitu mencapai 112 orang.

"Secara internasional memang angkanya itu berkisar 3 sampai 4% fatality ratenya, di Indonesia cukup tinggi sampai 8 sekian persen," ujar Daeng Faqih.

"Di luar itu memang kemungkinan sembuhnya tinggi," jelasnya.

Menurut Daeng Faqih, tingkat kesembuhan Covid-19 dipengaruhi dua faktor.

Daeng Faqih menjelaskan pertama adalah pasien yang mempunyai riwayat penyakit lain, terlebih yang parah atau kronis.

Pasien yang mengalami riwayat penyakit tersebut kemungkinan besar akan memperparah kondisi akibat terinfeksi Virus Corona dan tentunya akan sulit untuk disembuhkan.

Kemudian yang kedua yaitu dipengaruhi oleh sistem kekebalan atau imun tubuh.

Ketika imun tubuh tinggi, maka kemungkinan untuk sembuh juga besar.

"Tapi semuanya tergantung kondisi-kondisi khusus, seperti penyakit penyerta, seberapa besar penyakit penyerta yang terjadi pada orang yang terinfeksi virus," jelasnya.

"Seberapa besar daya tahan tubuh," tutupnya.

Simak videonya:

 

Dokter spesialis paru, dr. Erlina Burhan memberikan penjelasan terkait pemakaman jenazah positif Virus Corona mendapatkan standar operasi prosedur (SOP) yang sangat ketat.

Padahal seperti yang diketahui, penularan Virus Corona berasal dari droplet atau percikan cairan.

Sedangkan jika dinalar, jenazah yang sudah meninggal tidak mungkin mengeluarkan cairan yang bisa menularkan kepada orang lain.

Dilansir TribunWow.com, Erlina Burhan mempunyai penjelasan lain tentang proses penularan Covid-19 dari pasien positif yang sudah meninggal.

Menurut Erlina masih ada kemungkinan penularan dari jenazah positif Virus Corona.

Kesaksian Tamu Pernikahan Viral Kapolsek saat Corona, 1 Hal Tak Diketahui Publik: Tidak Bersentuhan

UPDATE CORONA di Dunia Jumat 3 April: Jumlah Kasus Global Tembus 1 Juta, AS Tambah Kasus Baru

Hal itu dikatakan saat dirinya menjadi bintang tamu di acara ILC yang tayang di Youtube Indonesia Lawyers Club, Rabu (1/4/2020).

"Banyak yang menanayakan kepada saya, ini orang udah meninggal, dokter kan menerangkan proses penularannya lewat droplet, ini orang meninggal udah enggak batuk, bersin," ujar Erlina.

Erlina menyebut Covid-19 merupakan virus yang baru, maka yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan antisipasi, yaitu menghindari kemungkinan masih ada cairan dari jenazah tersebut.

Terlebih ketika memandikan, pastinya akan membersihkan cairan di tubuh jenazah Covid-19.

Dirinya bercermin pada Virus Flu Burung yang masih tetap bisa menular meski orang tersebut sudah meninggal.

"Tapi kita juga perlu antisipasi, ini kan virus baru, penyakit baru, kita tahu, kia belajar dari flu brung," kata Erlina.

"Bahwa walaupun sudah meninggal, virus ini ditemukan di cairan tubuh, kita tahu proses pemulasaran jenazah, itu kan membersihkan mayat, termasuk membersihkan cairan-cairannya, kita khawatir, ini juga menjadi sumber penularan," jelasnya.

Lebih lanjut, Erlina sebenarnya mengaku masih bisa mengantisipasi untuk tetap dilakukan mulai dari proses pemulasaran hingga pemakaman secara normal yang sesuai dengan proses keagamaan.

Namun tetap kembali lagi, untuk mengantisipasi hal buruk terjadi, maka dianjurkan untuk tidak mengikuti pemulasaran jenazah.

Kemudian untuk pemakamannya pun tetap harus memberikan jarak.

"Itulah sebabnya dibuat SOP seperti itu, tapi tentu saja, kalau bisa diantisipasi untuk proses keagamaan yang mana pasien harus dikafani itu mastinya bisa dikafani, walaupun diberikan plastik dan disalatkan," terang Erlina.

"Namun memang sebaiknya, keluarga tidak ikut proses pemulasaran jenazah, tetapi menerima setelah jadi, kemudian untuk disolatkan demikian," harapnya menutup.

Simak videonya mulai menit 7.58

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Meski Mematikan, Ada 2 Faktor yang Bisa Memengaruhi Tingkat Kesembuhan Pasien Corona, Apa Saja?

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved