Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Pamekasan

RSUD Pamekasan Madura Butuh 500 Baju Hazmat untuk Persiapan Tangani Pasien Covid-19

Untuk persiapan penanganan pasien yang dimungkinkan akan terjangkit virus Corona, saat ini RSUD Pamekasan butuh sekitar 500 APD baju hazmat.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/KUSWANTO FERDIAN
Ketua Tim Penanggulangan Covid-19 RSUD dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, dr Syaiful Hidayat (baju putih) saat ditemui sejumlah awak media di ruang kerjanya, Jumat (3/4/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - RSUD dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, Madura, yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan khusus menangani pasien virus Corona (Covid-19) di Jawa Timur kekurangan baju hazmat (hazardous material).

Perlengkapan alat pelindung diri (APD) ini lazim digunakan tatkala menangani pasien dengan penyakit menular seperti virus Corona.

Ketua Tim Penanggulangan Covid-19 RSUD dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, dr Syaiful Hidayat, mengatakan, untuk persiapan penanganan pasien yang dimungkinkan akan terjangkit virus Corona, saat ini RSUD Pamekasan butuh sekitar 500 APD baju hazmat.

Dalam Tahap Branding, Mobil Sehat dari Pemkab Pamekasan untuk 178 Desa akan segera Didistribusikan

Polda Jatim Gencar Kampanyekan Physical Distancing, 247 Ruas Jalan se-Jatim Telah Ditutup

Kebutuhan sebanyak itu, kata dia, sebagai langkah antisipasi terjadinya ledakan kasus virus Corona di Madura.

"Jadi kita memang butuh APD cukup banyak. Target kita kalau perlu sampai 500 APD baju hazmat, itu untuk persiapan," kata dr Syaiful Hidayat kepada TribunJatim.com, Jumat (3/4/2020).

Saat ini baju hazmat yang dimiliki RSUD Pamekasan, kata Syaiful Hidayat, sebanyak 50 hingga 100 baju.

Baju hazmat sebanyak itu didapat dari bantuan Pemprov Jawa Timur dan BNPB Jatim.

"Kalau di Pemkab Pamekasan katanya masih dianggarkan. Tapi kita dari masing-masing manajemen sudah berusaha untuk minta bantuan ke berbagai sektor," ujarnya.

90 Santri Pulang ke Pamekasan Gegara Corona, Turun Langsung Disemprot Disinfektan dan Cek Kesehatan

Hasil Rapid Test Covid-19 di Bangkalan: 1 Anggota Tim Tenaga Kesehatan Haji dan 1 Pemudik Positif

"Saya pun dari organisasi profesi juga sudah berusaha minta bantuan baju hazmat itu sebagai persediaan," tambahnya.

Selain itu, dr Syaiful Hidayat menjelaskan, baju hazmat tersebut misal sudah dipakai menangani pasien yang terpapar virus Corona langsung dibuang dan tidak boleh dipakai lagi.

Hal tersebut kata dia sebagai upaya dan antisipasi untuk mencegah penularannya.

"Perhitungan kita satu pasien yang dirawat karena terpapar virus Corona itu butuh baju hazmat atau APD tersebut dalam sehari minimal butuh 7 baju hazmat," ungkapnya.

Pertahankan Status Zona Hijau Corona, Pemkab Sampang Tambah Posko Covid-19 di Pinggir Jalan Nasional

Di Tengah Pandemi Covid-19, Kiper Madura United Pilih Habiskan Masa Libur di Bangkalan

"Itu tujuh baju hazmat hanya untuk satu perawat. Kalau pasien yang positif Corona itu setiap hari biasanya harus dijaga 5 perawat dan dalam sehari 3x shif ya tinggal dikalikan saja. Berarti dalam sehari itu butuh 15 baju hazmat yang hanya sekali pakai," bebernya.

Lebih lanjut dr Syaiful Hidayat berharap kebutuhan baju hazmat itu secepatnya bisa terpenuhi.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved