Virus Corona
Tanggapan Ustaz Abdul Somad Soal Warga Tolak Jenazah Positif Covid-19: Masalah Kita Sudah Banyak
Tanggapan Ustaz Abdul Somad terkait warga yang menolak jenazah positif Covid-19, "masalah kita sudah banyak."
"Tidak ada yang paling mengerti mengenai penyakit ini kecuali dokter."
"(Dalam Al-quran dikatakan) Kalau diserahkan perkara kepada yang tidak pada ahlinya, tunggulah kehancuran."
"Karena itu kita tanyakan ke dokter yang amanah, dokter yang ngaji, dokter yang dekat dengan kiai."
"Pak dokter, ini kalau ada pasien Corona meninggal dunia setelah itu ditutup dengan kain kafan setelah itu ditutup dengan plastik, diikat, masuk ke dalam tanah, apakah masih menyebar lagi?"
"Tidak, karena plastik itu hancur puluhan tahun, sekian puluh tahun baru hancur, baru wabah keluar dan wabah waktu itu sudah mati," ungkapnya.
• Prediksi Tanggal Para Ilmuwan Soal Penyebaran Virus Corona di Indonesia, April-Mei Badai Puncaknya
Menurutnya masyarakat jangan menggunakan perasaan, prasangka, dan persepsi dalam menghadapi sebuah masalah.
"Maka kalau sudah tidak ada kekhawatiran lagi sedikitpun maka kita terima."
"Adapun diluapkan karena persaan, karena persepsi, prasangka, maka sesungguhnya kita sudah berbuat tidak sesuai pengetahuan kita."
"(Dalam Al-quran dikatakan) Janganlah engkau berbicara, berbuat sesuatu, yang engkau tidak punya ilmu di situ."
"Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati kecil, semua akan disoal, semua akan ditanya pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT," ujar ustaz berusia 42 tahun ini.
• Kekhawatiran Ahli Medis China, Bakal Ada Gelombang Susulan Wabah Virus Corona Jika Abaikan 1 Hal
Ia berharap masyarakat dapat menerima jenazah pasien Corona dan tidak ada lagi penolakan.
Pria kelahiran Sumatera Selatan ini juga berdoa untuk jenazah, keluarga jenazah, dan negara Indonesia agar terbebas dari wabah virus Corona.
• Cara Membuat Disinfektan Pembunuh Virus Corona dari Wipol, Bayclin, & 17 Produk Lain, Simak Rumusnya
"Oleh sebab itu jika para dokter yang amanah sudah mengatakan ini tidak menular maka kita sebagai warga masyarakat kita terima."
"Apalagi tanah wakaf itu bukan punya kita, tapi punya kaum muslimin."
"Masalah kita sudah banyak tidak lagi kita tambah dengan masalah lain."