Bocah 5 Tahun di Surabaya Tercebur
Pencarian Bocah 5 Tahun Tercebur Gorong-gorong di Surabaya Belum Berhasil, Tim SAR Beber Sebabnya
Proses pencarian bocah 5 tahun tercebur di gorong-gorong Surabaya belum berhasil. Tim SAR ungkap penyebabnya.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Proses pencarian terhadap Nasril (5) bocah laki-laki tercebur di gorong-gorong atau parit sedalam satu meter di Jalan Tambak Mayor No 16, Asemrowo, Surabaya terus berlanjut.
Komandan Tim Operasi SAR Kantor SAR Surabaya Johan Saptadi mengatakan, pencarian bocah tercebur itu sudah menginjak dua hari.
Insiden bocak laki-laki tersebur di gorong-gorong terjadi sekira pukul 19.30 WIB, Sabtu (4/4/2020) kemarin.
• BREAKING NEWS: Bocah 5 Tahun di Surabaya Tercebur Gorong-gorong saat Ikut Ibunya Beli Paket Internet
Tim Gabungan dari Tim Recue Dinas PMK Surabaya, BPB Linmas Surabaya, Satpol PP Surabaya dan Tim Search and Rescue (SAR) Kantor Surabaya, sudah dikerahkan untuk melakukan pencarian.
Namun hingga Minggu (5/4/2020) pencarian masih belum membuahkan hasil.
Johan menerangkan, ada sejumlah kendala yang membuat proses pencarian belum membuahkan hasil.
Pertama, kondisi gorong-gorong tertutup coran.
Johan mengungkapkan, pihaknya harus dibantu dua unit kendaraan eskavator untuk membongkar coran penutup gorong-gorong.
"Kalau dibongkar semua dari ujung sini ke sini, pihak polsek sudah mengalihkan arus lalin. Walaupun ada space sedikit tapi kan gak efektif," katanya saat ditemui TribunJatim.com di lokasi, Minggu (5/4/2020).
• Perlakuan Beda Drastis Al, El, Dul ke Irwan Mussry & Mulan Jameela, Istri Ahmad Dhani Dipanggil Gini
Kedua, terlalu banyak warga yang tak berkepentingan turut melihat proses pencarian.
Bagi Johan hal itu terbilang menghambat kinerja personelnya di lapangan.
Pasalnya, ruang gerak untuk menggunakan sejumlah alat pencarian terkendala.
• Insiden Tragis Pria Blitar Terseret Arus Sungai, Nyaris Tenggelam dengan Motor, Tali Jadi Penyelamat
"Terlalu banyak warga yang ikut menonton, disuruh pergi sulit," tuturnya.
Ketiga, derasnya arus luapan air di dalam gorong-gorong.