Insiden Tragis Pria Blitar Terseret Arus Sungai, Nyaris Tenggelam dengan Motor, Tali Jadi Penyelamat
Tak menyadari kalau air sungai meluap mendadak, Yuliono (48), warga Dusun Sanggarahan, Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi Blitar ini nekat melintas.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi
Insiden Tragis Pria Blitar Terseret Arus Sungai, Nyaris Tenggelam dengan Motor, Tali Jadi Penyelamat
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Tak menyadari kalau air sungai meluap mendadak, Yuliono (48), warga Dusun Sanggarahan, Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi Blitar ini nekat melintas di sabuk dam kali Lekso, Selasa (17/3) sore kemarin.
Namun, tanpa diduganya, saat berada di tengah dam sepanjang 40 meter itu mendadak air sungai meluap dengan melebihi batas atas dam tersebut.
Akibatnya, ia dan sepeda motor, yang ditumpanginya, diterjang luapan air, hingga,membuatnya terjebur ke sungai. Sesaat itu juga ia langsung terseret arus sungai. Sungainya sendiri juga cukup dalam atau sekitar 3 meter karena lagi meluap.
• PNS Kediri Meninggal Ditabrak Mobil Kelewat Marka di Blitar, Motor Terpental, Kepala Luka Parah
• VIRAL Pelaku Catut Nama Bupati Blitar di FB Sebar Berita Idap Virus Corona, Fakta Bikin Gaduh Warga
• Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Blitar Isi Sensus Penduduk Online Sekaligus Bayar PBB, Ajak Segera
Namun, untungnya, korban bisa berenang sehingga bisa bertahan beberapa menit saat diterjang derasnya arus, yang bercampur lumpur.
Di saat situasi seperti itu, untungnya ada para pencari pasir, yang belum pulang. Mereka masih berkumpul di dekat dam, yang ada di Lingkungan Tejo, Kelurahan Babatan, Kecamatan Wlingi. Melihat ada orang terjebur, mereka langsung menolongnya.
"Para pencari pasir itu, dengan cepat menolongnya. Korban dilempar tali, dan ditarik ke tepi," kata Kapolsek Wlingi Kompol Purdianto .
Menurutnya, saat itu korban hendak pulang setelah dari saudaranya, yang rumahnya tak jauh dari dam tersebut. Ia pulang-pergi lewat situ.
Namun, saat berangkat, air sungainya masih normal atau masih jauh di bawah jalan dam sepanjang 40 meter dengan lebar 3 meter itu.
"Setiap hari, sabuk dam itu ramai dilewati warga karena seperti jalan umum. Tak hanya sepeda motor namun juga mobil. Cuma, kalau mobil tak bisa papasan." paparnya.
Begitu balik dari rumah saudaranya, korban kembali lewat dam itu. Airnya memang sudah meluap namun belum sampai melebihi atas sabuk dam itu, sehingga korban berani melintas. Ditambah, saat itu, tak ada hujan di TKP. Mungkin, yang hujan di hulunya atau di lereng Gunung Kelud.
Malah, saat itu korban juga tak sendirian, namun ada pengendara lainnya, yang sama-sama akan melintas. Namun, pengendara lain itu, langsung balik ketika air sungai mendadak meluap dan melebihi dam.
"Korban sudah berada di tengah dam, sehingga tak sempat memutar balik sepeda motornya, air sudah keburu menerjangnya. Akibatnya, ia terlempar ke sungai yang ada di sebelah selatan jembatan," ungkapnya.
Begitu terjebur, korban masih terlihat berusaha menyelamatkan sepeda motornya, Honda Suprra X. Namun, karena arusnya kian deras menerjang dirinya, ia akhirnya tak kuasa mempertahankan sepeda motornya itu.
"Korban dilempar tali dari tepi kali oleh pencari pasir. Namun, saat itu korban masih berusaha memegangi sepeda motornya. Oleh warga, disuruh melepasnya, supaya la ebih mudah diselamatkan," ujarnya.