Virus Corona di Gresik
Perajin Songkok & Pemilik Warkop di Gresik 'Banting Setir' Imbas Pandemi Corona, Jualan Masker Murah
Pandemi Corona membuat perajin songkok hingga pemilik warung kpi banting setir jualan masker murah.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Pandemi virus Corona atau Covid-19 membuat sejumlah pengusaha terkena dampak yang cukup signifikan.
Mereka harus memutar otak untuk bertahan di tengah pandemi.
Apalagi, Kabupaten Gresik saat ini berstatus zona merah.
• UPDATE CORONA di Gresik Selasa 7 April, 1 Pasien Covid-19 Sembuh, Kondisinya Kini Diungkap Wabup
Karena ada lima warga yang positif virus asal Wuhan, Tiongkok ini.
Akibatnya, pengusaha kecil banyak yang terdampak.
Di antaranya, pengusaha warung kopi.
• Kelakuan Tak Biasa Aburizal Bakrie Demi Cucunya di Rumah Mewah Nia Ramadhani, Ardi Bakrie: Lihat Tuh
• Jawaban Mengejutkan Betrand Peto & Thalia Ditanya Ruben Onsu ‘Punya Adik Lagi’, Sarwendah Terbahak
Sebab, ada aturan physical distancing mereka terpaksa menutup usahanya atau tetap buka tetapi menjual produknya dengan langsung dibawa pulang atau take away.
Pengusaha lain yang terdampak adalah pengusaha songkok.
Mereka seperti hidup tak segan mati tak mau. Karena stok bahan baku menipis.
• UPDATE CORONA di Sidoarjo Selasa 7 April, 2 Pasien PDP Covid-19 Meninggal, Keduanya Berusia 50 Tahun
Nah, di Kabupaten Gresik pengusaha kopi dan songkok ini berkolaborasi untuk tetap eksis di tengah pandemi.
Mereka banting setir dengan memproduksi masker yang dijual dengan harga murah.
Fahrizal Mauludin, warga jalan KH Kholil, Kecamatan Gresik, pria berusia 26 tahun ini awalnya meneruskan usaha ayahnya sebagai perajin songkok.
• 3 Tenaga Medis di Malang Positif Covid-19, Sutiaji Sebut Masuk Kategori Orang Tanpa Gejala Bukan ODP
Namun, baru kali ini terdampak parah karena pandemi. Sedangkan dia telah memiliki enam karyawan.
Akhirnya, hampir satu bulan banting setir menjadi produksi masker.
Karyawannya pun bekerja di rumah dengan menjahit masker.
• Surat Edaran Dindik Kota Malang, Ujian Sekolah Dihapus, Kenaikan Kelas SD/SMP Ditentukan 2 Poin Ini
"Alasannya pertama saya produksi songkok, biar teman-teman tidak nganggur, melihat situasi seperti ini, cocok produksi masker," ujarnya kepada TribunJatim.com, Selasa (7/4/2020).
Bukan berarti usahanya berjalan mulus, banyak rintangan yang dijalani dalam produksi masker di tengah pandemi Corona.
Seperti bahan baku karet di Gresik yang dibatasi pembeliannya. Satu orang hanya boleh membeli karet sepanjang 30 meter yang dijual seharga Rp 22 ribu.
• Ide Kreatif Pembatik Difabel di Blitar, Virus Corona Dijadikan Motif Batik, Lihat Potret Hasilnya!
Selain itu, bahan baku kain yang berwarna putih, abu-abu dan biru langka.
Hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk memproduksi masker.
Masker buatannya hanya dijual Rp 2 ribu saja.
• Cerita Perajin Thethek Molek Penolak Pagebluk, Ketika Wabah Corona Justru Jadi Berkah, Banjir Order
Mendapat respons positif dari para pembeli di Gresik maupun luar kota.
"Di Lamongan ada pesanan 2.000 masker, di Semarang ada 1.000 masker," terangnya.
Dia pun bisa memperkerjakan lagi para pegawainya di tengah pandemi.
Satu di antara pengusaha muda di bisnis kopi, Ilham Alfin Saputra (24) juga mulai menjajakan masker ke para pengusaha kopi di Gresik.
Tujuannya, agar tetap buka namun tetap menjaga situasi di tengah pandemi.
Dia bekerja sama dengan perajin songkok untuk prodiksi masker agar usaha tetap eksis dan tidak sampai merumahkan atau memutus kontrak para pegawainya.
Alasan keduanya menjual masker seharga Rp 2 ribu berawal dari keprihatinan.
Di mana masker mulai langka di apotek. Sekalipun ada dengan harga normal, pasti dibatasi.
• VIRAL Wanita Diduga Terinfeksi Corona Diborgol di Kereta, Tolak Pakai Masker dan Ludahi Banyak Orang
Kemudian, banyak pedagang masker dadakan yang menjual dengan harga tinggi.
"Masker saat ini dibutuhkan, masker murah tetapi tetap berkualitas," terangnya.
Selain masker, mereka juga akan membantu tenaga medis untuk penyediaan alat pelindung diri (APD).
"Kolaborasi kita dalam waktu dekat juga akan produksi APD untuk rumah sakit di Gresik," pungkasnya.
Penulis: Willy Abraham
Editor: Arie Noer Rachmawati