Virus Corona di Tuban
Penjahit Baju di Tuban Banting Setir Produksi Masker Gara-gara Sepi Pesanan, Dampak Pandemi Corona
Penjahit di Tuban banting setir membuat masker gara-gara sepi orderan dampak pandemi Corona atau Covid-19
Penulis: M Sudarsono | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Wabah virus Corona atau Covid-19 membuat sebagian besar usaha lesu.
Pengusaha harus putar otak agar pundi-pundi rupiah terus mengalir, meski harus beralih produksi.
Seperti halnya yang dilakukan Rumah Jahit Raysthavira, yang terletak di Desa Margorejo, Kecamatan Kerek.
• Kebijakan Pemkab Tulungagung di Tengah Pandemi Corona, Minimarket hingga Mall Diizinkan Buka 24 Jam
Pemilik rumah jahit, Deni Mariyana mengatakan, sepinya order pembuatan pakaian yang disebabkan Covid-19 ini membuatnya harus tetap bekerja.
Dia pun berusaha agar rumah jahitnya bisa tetap berjalan, hingga muncul ide membuat masker di tengah kelangkaan pandemi virus mematikan tersebut.
"Ya akhirnya muncul ide buat masker di tengah kelangkaan, akhirnya masih bisa produksi meski tidak pakaian lagi," ujarnya ditemui di tempatnya, Jumat (10/4/2020).
• Pengakuan Krisdayanti soal Hubungan Aurel-Azriel & Raul, Alasan Anak Tinggal dengan Anang Dibongkar
• Pertemuan Pilu Terakhir Glenn Fredly & Ayahnya, Nyanyian Sehari Sebelum Wafat, Tidak Ada yang Tahu
Perempuan berkacamata itu menjelaskan, ide banting setir untuk memproduksi masker itupun didukung pegawainya yang berjumlah sembilan orang.
Sebab, saat ini masker sangat dibutuhkan masyarakat untuk pencegahan penyebaran virus Corona.
Bahkan diakui, para pekerjanya bersyukur bisa terus bekerja di tengah wabah virus mematikan ini.
• UPDATE CORONA di Gresik Jumat 10 April, Ada Tambahan 2 Kasus, Total Pasien Positif Covid-19 Jadi 10
"Para karyawan mendukung, karena mereka masih terus bekerja dengan memproduksi masker," terangnya.
Guru Madrasah Ibtidaiyah ini juga membeberkan, berkat kegigihan dan keuletan para timnya, setidaknya 500-600 masker bisa terproduksi setiap hari.
Ada yang motif polos print dan motif batik khas Tuban, yang dibuat 2 lapis kain didalamnya bisa diisi tissue, sehingga aman dari debu.
• 3 Cara Mudah Menyampaikan ke Anak Soal Wabah Corona, Orang Tua Tak Perlu Bingung, Ini Kata Psikolog
Untuk harga masker polos kisaran Rp 3.500 hingga Rp 5.000, sedangkan untuk motif batik mulai Rp 7.500 hingga Rp 10.000.
Bahkan, orderan saat ini bukan hanya dari lokal Tuban saja, tapi juga berasal dari berbagai daerah seperti, Bojonegoro, Malang, Sidoarjo, Surabaya.
"Kalau lokal pesanan dari RSUD dr Koesma dan Bagian Kesra Setda Tuban. Untuk memasarkan produk, kita memanfaatkan media sosial dan jejaring relasi yang membantu memviralkan, sehingga pesanan pun datang," pungkasnya.
Penulis: M Sudarsono
Editor: Arie Noer Rachmawati