Berita Entertainment
Ashanty 'Nangis' dengar Suara Dentuman Keras, Orang Rumah Langsung ke Halaman, Anang Kaget: Apa ini?
Momen keluarga Anang Hermansyah dan Ashanty mendengar suara dentuman kerasa terekam kamera.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
"Karena sensor BMKG tidak mencatat adanya aktivitas seismik. Sehingga erupsi GAK kali ini berdasarkan catatan sensor BMKG lebih lemah dibandingkan erupsi yang terjadi pada 22 Desember 2018," ujar Rahmat seperti dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com , Sabtu (11/4/2020).
• Kisah Pilu Calon Pengantin Meninggal setelah Jadi PDP Corona, Dikira Disantet, Begini Nasib Keluarga
Sementara itu, terkait suara dentuman yang beberapa kali terdengar dan membuat penasaran masyarakat Jabodetabek, pihak BMKG kemudian melakukan monitoring pada pukul 06.00 WIB.
Rahmat meyampaikan, hasil monitoring menunjukkan tidak terjadi aktivitas gempa tektonik yang kekuatannya signifikan di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Provinsi Banten.
"Meskipun ada aktivitas gempa kecil di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB dengan magnitudo 2,4 M, tetapi gempa ini kekuatannya tidak signifikan dan tidak dirasakan oleh masyarakat," ujar rahmat.
Kendati demikian, BMKG memastikan bahwa suara dentuman tersebut tidak bersumber dari aktivitas gempa tektonik.
Tetapi, ada hal menarik berdasarkan hasil monitoring seismik BMKG yakni pada Jumat (10/4/2020) pukul 22.59 WIB hingga 23.00 WIB, beberapa sensor seismik BMKG eksisting dan sensor baru yang dipasang pada 2019 mencatat adanya event gempa di 7 titik Selat Sunda.
Tujuh titik tersebut antara lain, CGJI (Cigeulis, Banten), WLJI (Wonosalam, Banten), PSSM (Pematang Sawah, Lampung), LLSM (Limau, Lampung), KASI (Kota Agung, Lampung), CSJI (Ciracap, Jawa Barat), dan KLSI (Kotabumi. Lampung).
• Wabah Corona Masih Melanda, Jokowi Klaim Kondisi Bakal Kembali Normal, Sebut 1 Syarat
Tak hanya itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyampaikan berdasarkan erupsi GAK yang terjadi pada Jumat (10/4/2020) tidak memicu adanya tsunami.
"Erupsi Gunung Anak Krakatau tadi malam pada tanggal 10 April 2020 pukul 21.58 WIB tidak memicu terjadinya tsunami," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/4/2020).
Adapun peristiwa erupsi GAK juga dinilai berdasarkan hasil monitoring muka laut oleh BMKG yakni melalui tide gauge data dan Radar Wera.
Daryono menyampaikan, hasil monitoring muka laut menggunakan tide gauge di pantai Kota Agung, Pelabuhan Panjang, Binuangen, dan Marina Jambu menunjukkan tidak ada anomali perubahan muka laut sejak Jumat, 10 April 2020 pukul 22.00 hingga Sabtu, 11 April 2020 pukul 05.00 WIB.
Sementara, berdasarkan hasil monitorin Radar Wera, menunjukkan tidak terjadi anomali muka laut sejak Jumat, 10 April 2020 pukul 22.00 hingga Sabtu, 11 April 2020 pukul 05.00 WIB.
Diketahui, Radar Wera ini dipasang di Kahai, Lampung dan Tanjung Lesung, Banten.
• Pria Blitar Kaget saat Polisi Mencegat di Jalanan Dini Hari, Tak Berkutik Ada Plastik Kecil di Helm
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dengar Suara Dentuman Keras, Anang dan Ashanty Langsung ke Halaman Rumah dan Kompas.com dengan judul BMKG Sebut Suara Dentuman Tidak Berasal dari Gempa Tektonik di Selat Sunda.