Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Cerita Perajin Boneka Kaus dari Malang, Banting Stir Usaha Masker Kain, Banyak Permintaan Luar Kota

Sri Kurnia Mahiruni tidak ingin terpuruk di tengah pandemi Covid-19 yang mengakibatkan penjualan boneka kaus kaki jeblok.

Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/AMINATUS SOFYA
Sri Kurnia Mahiruni saat membuat masker kain 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sri Kurnia Mahiruni tidak ingin terpuruk di tengah pandemi Covid-19 yang mengakibatkan penjualan boneka kaus kaki jeblok.

Berbekal keterampilannya menjahit, perempuan yang akrab disapa Nia ini memproduksi masker kain. Masker bermotif lucu itu cocok digunakan untuk anak-anak.

“Awalnya iseng saja lihat suami berangkat kerja tidak punya pakai masker karena masker medis langka. Akhirnya saya bikin,” ucap Nia, Sabtu (11/4/2020).

Dampak Corona & Penerapan PSBB di Jakarta, 16 KA Relasi Surabaya/Malang-Jakarta Berhenti Beroperasi

Sudah Jalan 77 Persen, PDAM Kota Malang Targetkan Pembangunan Pipa di Pulungdowo Tuntas Mei 2020

Kota Malang Bersiap Terapkan PSBB, Wali Kota Sutiaji Minta Warga Tak Samakan Istilah dengan Lockdown

Bahan masker yang dipakai Nia adalah kain katun jepang. Katanya, kain tersebut relatif sejuk sehingga tidak membikin gerah. Agar lebih aman, ia memasukkan selembar tissue khusus untuk menyaring partikel kecil.

“Saya riset lebih dulu. Saya buat maskernya dua lapis menggunakan tissue. Supaya lebih aman,” ujarnya.

Dalam sehari, Nia dapat memproduksi 50 sampai 100 buah masker kain. Kegiatan itu dia lakukan seorang diri di rumahnya. Sementara harga jual masker dibanderol Rp 10.000 baik untuk dewasa maupun anak-anak.

“Karena pembuatannya kan sama ya, durasinya sama, tingkat kesulitan sama. Jadi satu masker itu harganya Rp 10.000,” terang dia.

Nia mengaku penjualan boneka kaus kaki yang dia geluti sejak lima tahun lalu merosot akibat penyebaran Covid-19. Galerinya yang terletak di Hotel Atria Kota Malang juga sepi karena tamu hotel menurun.

“Sepi banget. Lebih dari 50 persen penurunannya,” ucapnya.

Dipasarkan Lewat Medsos

Sama seperti boneka kaus kaki, Nia memanfaatkan media sosial (medsos) seperti instagram untuk memasarkan masker kainnya. Sampai kini, permintaan terus datang bahkan dari luar kota.

“Dari Jakarta ada, dari Kalimantan, Samarinda juga,” ujar ibu dua anak ini.

Sekali pemesanan untuk konsumen luar kota, Nia membatasi minimal order sebesar lima buah masker. Lima buah masker itu dapat dicampur baik anak-anak atau dewasa.

Sebagai bentuk kepeduliannya terhadap pencegahan Covid-19, dia juga memberi masker gratis untuk pemesanan boneka kaus kaki.

“Iya untuk kepedulian. Mudah-mudahan wabah ini cepat selesai,” tutup Nia.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved