Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Blitar

RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar Tambah 25 Bed di Ruang Isolasi, Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19

RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar menyiapkan beberapa skenario pelayanan untuk mengantisipasi lonjakan kasus virus Corona atau Covid-19.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Ruang isolasi penanganan virus Corona. 

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar menyiapkan beberapa skenario pelayanan untuk mengantisipasi lonjakan kasus virus Corona atau Covid-19.

Satu di antaranya, menyiapkan penambahan ruang isolasi khusus penanganan pasien Covid-19.

Direktur RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, dr Ramiadji mengatakan, awalnya hanya menyiapkan tiga kamar ruang isolasi khusus penanganan Covid-19.

Melihat perkembangan kasus yang ada, akhirnya RSUD menambah kamar lain untuk ruang isolasi kasus Covid-19.

Mau Konsultasi Psikologi Gratis Dampak Covid-19 HIMPSI Malang? Catat Nomor WhatsApp dan Jadwalnya!

"Jika ada peningkatan kasus, maka kami punya kewajiban untuk melayani itu semua. Untuk itu, kami mempersiapkan sarana dan prasarananya," kata Ramiadji, Rabu (15/4/2020).

Dikatakannya, khusus ruang isolasi, RSUD Mardi Waluyo menyiapkan tiga skenario untuk penanganan kasus Covid-19.

Skenario pertama menyiapkan delapan bed di ruang isolasi, lalu skenario kedua menyiapkan 15 bed, dan skenario terakhir menyiapkan 25 bed.

"Kami mengikuti perkembangan kasusnya. Jika ada lonjakan kasus, kami akan menyiapkan 15 bed di ruang isolasi. Ruang isolasi berada di satu blok," ujar Ramiadji.

Menurutnya, saat ini, ruang isolasi di RSUD Mardi Waluyo difokuskan untuk penanganan kasus Covid-19.

Untuk sementara, RSUD Mardi Waluyo tidak menangan pasien isolasi di luar kasus Covid-19.

"Pasien isolasi di luar kasus Covid-19, kami rujuk ke rumah sakit lain di Blitar. Kami fokus penanganan kasus Covid-19. Sudah ada kesepakatan bersama dengan rumah sakit lain," katanya.

Untuk kebutuhan alat pelindung diri (APD), kata Ramiadji, masih mencukupi.

RSUD terus melakukan penambahan APD ketika jumlahnya sudah berkurang.

Nasib Pilu Perawat Saat Ingatkan Satpam Agar Pakai Masker, Sampai Diancam Dibunuh, Lihat Endingnya

RSUD juga mendapat bantuan APD dari Pemprov Jatim dan Pemkot Blitar.

"Kalau APD masih mencukupi. Kami yang kesulitan mencari masker N95. Tapi, kemarin ada tambahan 10 boks masker N95," katanya.

Dikatakannya, anggaran untuk penanganan Covid-19 di RSUD Mardi Waluyo juga ada perubahan.

Namun, Ramiadji tidak hafal nilai anggaran khusus untuk penanganan Covid-19.

Menurutnya, anggaran penanganan Covid-19 sudah disiapkan untuk kebutuhan selama tiga bulan.

Nasib Sial Pria Asal Malang Digerebek Polisi, Usaha Pungut Sedotan Bekas di Tempat Sampah Sia-sia

Sekadar diketahui, sebelumnya, Plt Wali Kota Blitar, Santoso menyampaikan sudah melakukan realokasi dan refocusing anggaran untuk percepatan penanganan Covid-19.

Nilai anggaran yang disiapkan sekitar Rp 285 miliar.

Rinciannya, anggaran untuk kesehatan Rp 55,6 miliar dan anggaran untuk dampak sosial ekonomi sebesar Rp 229,4 miliar.

Sementara itu, data situasi Covid-19 Dinas Kesehatan Kota Blitar pada Selasa (14/4/2020) menyebutkan jumlah orang tanpa gejala (OTG) ada 13 orang dan jumlah orang dengan risiko (ODR) sebanyak 999 orang dengan tambahan 35 ODR baru.

Sedang jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 150 orang dengan tambahan dua ODP.

Rinciannya, ODP dalam pemantauan 132 orang, ODP selesai pemantauan 17 orang, dan ODO meninggal satu orang.

Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) ada dua orang, dengan rincian satu PDP sembuh dan satu lagi masih dalam pengawasan.

Untuk pasien positif hanya satu orang dan sudah dinyatakan sembuh. 

Penulis: Samsul Hadi

Editor: Arie Noer Rachmawati

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved