BMKG : Musim Kemarau Tahun 2020 di Jawa Timur Jatuh pada Mei
Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi musim kemarau di Jawa Timur tahun 2020 jatuh pada bulan Mei.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aminatus Sofya
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi musim kemarau di Jawa Timur tahun 2020 jatuh pada bulan Mei.
Saat ini, BMKG mendeteksi peralihan angin monsun yang menjadi penyebab kemarau di wilayah Jawa.
“Saat ini sudah masuk peralihan. Prediksi mulai kemarau pada bulan Mei,” tutur prakirawan BMKG Juanda, Rendy Irawadi, Kamis (16/4/2020).
Dia mengatakan musim kemarau tahun ini diprediksi bakal lebih basah dari tahun 2019. Meski begitu, BMKG tetap mengingatkan sebab ada sebagian kabupaten/kota yang mengalami kemarau di atas normal atau lebih kering.
“Kami prediksi tahun ini lebih basah. Prakiraannya berlangsung sampai September,” ucap dia.
• BREAKING NEWS: Patung Dewa Kong Co di Tuban Runtuh Tinggal Kerangka, Kelenteng Kwan Sing Bio Ditutup
• Harga Ayam Potong Turun Drastis Rp 6000/Kg, Peternak di Madiun Bangkrut sampai Beri Gratis ke Warga
Puncak musim kemarau, kata Rendy, diperkirakan terjadi bulan Agustus dan September. Dia pun meminta masyarakat mewaspadai bencana yang mungkin timbul.
“Puncak Agustus dan September,” tutup dia.
Sebelumnya, BMKG merilis awal musim kemarau tahun 2020 yang biasanya jatuh pada bulan Maret-April mundur pada Mei. Mundurnya musim kemarau ini adalah pengaruh dari peralihan angin Barat (monsun Asia) menjadi angin Timur (monsun Australia).