Virus Corona di Surabaya
Pasar Kapasan Kembali Dibuka, Pemkot Surabaya Bakal Lakukan Evaluasi di Minggu Pertama
Pemkot Surabaya bakal melakukan evaluasi pasca dibukanya Pasar Kapasan Surabaya setelah ditutup sementara akibat dampak virus Corona (Covid-19).
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya bakal melakukan evaluasi lanjutan pasca dibukanya kembali Pasar Kapasan Surabaya setelah ditutup sementara akibat dampak virus Corona (Covid-19).
Evaluasi itu bakal dilakukan menyeluruh selama sepekan pertama.
"Seminggu ini akan dievaluasi, mulai Sabtu ini sampai Sabtu depan," kata Kabag Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, Sabtu (18/4/2020).
• Jadwal Imsakiyah Ramadan 1441 H atau 2020 untuk Surabaya dan Sekitarnya, Lengkap Waktu Salat
• Pasca Karantina Terbatas, Pasar Kapasan dan Pusat Grosir Surabaya (PGS) Bakal Kembali Dibuka
Menurutnya, evaluasi itu terkait dengan bagaimana protokol pencegahan penyebaran Covid-19 itu diterapkan di pasar.
Sebab, meskipun telah dibuka secara normal, namun berbagai protokol harus dijalankan di lingkungan pasar.
Di antaranya, dengan wajib mengenakan masker bagi seluruh pedagang maupun pengunjung, juga termasuk screening di pintu masuk yang menjadi akses ke pasar.
Agus Hebi Djuniantoro mengungkapkan, seluruh orang yang beraktivitas di sana diminta disiplin menerapkan protokol itu.
Bila tidak, dilarang beraktivitas di lingkungan pasar grosir tersebut.
• Pemain Asing Persebaya Mahmoud Eid Akui Merasa Bosan saat Jalani Karantina Mandiri di Swedia
• Positif Covid-19 Terus Bertambah, Fraksi PDIP Surabaya Dorong Pemkot Gandeng Hotel Jadi RS Darurat
"Mengevaluasi kedisiplinan mereka itu yang penting," ungkapnya.
Tak menutup kemungkinan, bila protokol tersebut tak diterapkan, maka akan berkoordinasi dengan pihak satpol PP maupun kepolisian terkait cara agar penerapan protokol dilakukan secara disiplin.

Lebih lanjut Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, dalam mengantisipasi persebaran pandemi global itu, kesadaran untuk disiplin menjalankan pola hidup sehat memang sangat diperlukan.
Sehingga, pihaknya terus menggencarkan sosialisasi terkait hal itu di pasar.
• Serba-serbi Cucu Kedua Risma Lahir di Tengah Corona, Langsung Balik ke Posko & Belum Bisa Dijenguk
• 46 Tenaga Kesehatan di Jawa Timur Terpapar Covid-19, 1 Perawat Gugur, 26 Orang Masih Dirawat
Termasuk sosialisasi untuk sedapat mungkin mengurangi kontak fisik secara langsung antarpedagang maupun pembeli.
"Mudah-mudahan tidak ada masalah lagi untuk ke depannya, intinya disiplin dan kejujuran, kalau misalnya ada yang sakit ya harus ngomong," tuturnya.
Editor: Dwi Prastika