Surabaya, Sidoarjo dan Gresik Menuju PSBB, Pemprov Jatim Pastikan Bantuan Sosial Tak Tumpang Tindih

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemprov Jawa Timur tengah mematangkan pendataan masyarakat yang terdampak akibat adanya wabah virus Corona (Covid-19), serta persiapan untuk penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, yang juga menjabat sebagai Ketua Rumpun Sosial Ekonomi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur mengungkapkan, pendataan ini diperlukan agar bantuan sosial (Bansos) bisa merata ke semua masyarakat yang terdampak.

Selain itu juga agar bantuan sosial antarpemerintah, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah kabupaten/kota tidak tumpang tindih, mengingat total ada delapan bentuk Bansos yang disiapkan oleh berbagai tingkatan pemerintah.

• UPDATE CORONA di Jatim Minggu 19 April, Kasus Positif Covid-19 Tembus 588, Surabaya Jadi 299

• Universitas Negeri Surabaya Beri Bantuan APD ke Beberapa Rumah Sakit di Jawa Timur

"Jika dibulatkan, di seluruh Jawa timur dari 5 juta KK, 38,5 persennya sudah masuk data by name by address di Kemensos (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial)," ucap Emil Dardak, Minggu (19/4/2020).

Namun persentase di setiap kabupaten/kotanya menurut Emil Dardak, jumlahnya berbeda-beda.

"Ada kabupaten yang 67 persen dari KK, bahkan 72 persen dari KK itu semua masuk data Kemensos. Tapi ada juga daerah yang cuma 18 persen yang sudah tercover. Inilah pertimbangannya mengapa harus kita hitung dengan seksama," lanjutnya.

Begitu juga untuk persiapan penerapan PSBB di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Pemprov Jatim sudah memegang data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tentang jumlah pekerja yang bekerja di sektor yang paling terdampak.

• Sepakat akan Berlakukan PSBB, Pemkab Sidoarjo Siapkan Stimulus Ekonomi untuk Masyarakat Terdampak

• Sidoarjo Bakal Terapkan PSBB Bersama Surabaya dan Gresik, Cak Nur: Ini Baik Tapi Berat

"Dari situ akhirnya kita menentukan sasaran yang kemudian sedang kita komunikasikan dengan pihak yang terkait. Dengan kejaksaan tinggi, dengan korsupgah KPK untuk memastikan ini dapat terlaksana dengan baik," lanjut mantan bupati Trenggalek ini.

Dalam penentuan target sasaran bantuan sosial ini, Emil Dardak melanjutkan, Tim Rumpun Sosial Ekonomi juga telah mendapatkan arahan dari para guru besar Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Brawijaya Malang, serta Universitas Islam Negeri Malang.

Editor: Dwi Prastika