Virus Corona di Malang
Dampak Covid-19, Event Pariwisata di Kabupaten Malang Batal Digelar, Termasuk Malang Beach Festival
Event pariwisata di Kabupaten Malang terpaksa batal digelar akibat pandemi virus Corona. Terdekat ada Malang Beach Festival, dan Gelaran Joko-Roro.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Jawa Timur, menerima konsekuensi penutupan tempat wisata hingga situasi terkait pandemi virus Corona atau Covid-19 mereda.
Alhasil, event pariwisata yang digagas oleh dinas yang dipimpin oleh Made Arya Wedhantara itu terpaksa batal digelar.
Ada dua event yang bakal digelar dalam waktu dekat, Malang Beach Festival, dan Gelaran Joko-Roro.
• Beri Contoh Hadiri Pemakaman PDP Covid-19 di Malang, Wali Kota Sutiaji: Jangan Ada Penolakan Jenazah
• Robert Rene Alberts Blak-blakan Mengaku Pernah Tak Digaji Arema, Sudarmaji: Manajemennya Sudah Beda
"Semua event yang akan kami laksanakan tahun ini hampir semua kami batalkan. Dalam waktu dekat, ada Malang Beach Festival maupun Joko-Roro," beber Made Arya Wedhantara ketika dikonfirmasi, Senin (20/4/2020).
Made Arya Wedhantara memaklumi situasi wabah virus Corona membuat pihaknya tak mungkin membuat acara yang melibatkan kerumunan.
Di sisi lain, meski operasional tempat wisata akan tutup, Made Arya Wedhantara tetap meminta seluruh pengelola wisata menjaga kebersihan dan keamanan tempat wisata yang dikelola.
“Untuk menjaga keamanan tempat wisata bisa menugaskan satu atau dua orang untuk berjaga dan menjaga kebersihan tempat wisata, ” beber Made Arya Wedhantara.
• Masa Penutupan Tempat Wisata di Kabupaten Malang akibat Covid-19 Diperpanjang hingga Situasi Aman
• 1.600 Alat Rapid Test Pesanan Kota Batu Bakal Tiba dari Jakarta, Diprioritaskan untuk Tenaga Medis
Made Arya Wedhantara menegaskan, pihaknya melarang pengelola tempat pariwisata nekat membuka tempat wisata untuk mengadakan kegiatan yang mengudang massa.
“Masyarakat dan pengelola tempat wisata bisa melapor pada pihak terkait jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, baik yang berkaitan dengan keamanan, kesehatan, maupun keselamatan,” tegas pria asal Bali itu.
Editor: Dwi Prastika