NASIB Akhir Keluarga Viral Tak Makan akibat Corona, Kini Meninggal, Sempat Minta Bantu Tapi Ditolak
Keluarga ini sempat viral karena cerita mereka yang tak bisa makan sampai 2 hari terdampak corona, kini ibu dalam video dikabarkan meninggal.
TRIBUNJATIM.COM - Beberapa hari belakangan, sempat viral di media sosial cerita sebuah keluarga yang tak bisa makan sampai 2 hari karena terdampak virus Corona.
Nasibnya kini pun terkuak.
Satu di antara anggota keluarga pun tak bisa menyelamatkan nyawanya.
Kabar terbaru terkait keluarga tersebut pun menjadi viral di media sosial dan mengundang simpati banyak netizen.
Bagaimana kronologi kematian anggota keluarga yang viral karena tak makan ini?

• Skandal Suami Hamili Ibu Mertua, Akhiri Rumah Tangga Hanya Dalam 2 Bulan
• Pernah Viral Ayah Bantu Putrinya Aborsi di Surabaya, Nasib Kini Beda Vonis, Si Bapak Lebih Lama Bui
Simak uraiannya berikut ini:
Satu keluarga yang terdampak Virus Corona di Banten, terpaksa harus kelaparan karena tidak makan selama dua hari.
Mereka adalah pasangan Kholid dan Yuli bersama empat orang anaknya.
Dilansir TribunJatim.com dari KompasTV via TribunVideo.com, Yuli dan Kholid tinggal di kelurahan Lontar Baru Kota Serang, Banten, bersama empat orang anaknya.
Yuli mengaku keluarganya tak makan selama dua hari selama wabah Virus Corona.
Tak ada yang dapat dilakukan kecuali hanya berdiam diri di rumah.
Sementara itu, untuk mengganjal rasa lapar, ia mengaku hanya minum air saja.
Belakangan, nasib terbaru keluarga tersebut pun terungkap ke publik.
Penelusuran TribunJatim.com, sebuah cuitan di Twitter menjadi ramai perbincangan membahas nasib keluarga tersebut.
Cuitan itu awalnya diposting oleh sebuah akun bernama Arfun Ibnu 82, Senin (20/4/2020).
Dalam cuitannya, sang pemilik akun meretweets video KompasTV yang membahas tentang perjuangan keluarga ini dalam menahan lapar.

Di video, sang ibu menggendong anaknya dan terlihat menangis di hadapan kamera.
Kemudian di cuitan tersebut, sang pemilik akun pun mengungkap nasib terbaru keluarga.
Siapa yang menyangka, satu di antara anggota dari keluarga, yakni sang ibu telah meninggal dunia.
"Innalilahi wa innailaihi rojiun. Telah meninggal ibu yg viral di video ini." tulis akun @82Arfun dikutip TribunJatim.com dari Twitter-nya, Senin (20/4/2020).
Setelah diunggah beberapa jam, cuitanpun menjadi viral.
Ada kurang lebih 1,5 ribu retweets dan 2,3 ribu likes terhadap cuitan ini.
Berbagai informasi terkait keluarga ini pun mulai berdatangan dari netizen.
Muncul juga informasi terbaru yang mengatakan bahwa keluarga satu ini sebenarnya sudah sempat diberikan bantuan oleh sebuah partai politik.
Tetapi, bantuan tersebut datang terlambat dengan kondisi sang ibu yang telah menghembuskan nafas terakhirnya.
Berbagai komentar dilayangkan oleh netizen, kebanyakan turut merasakan kepedihan mendalam akibat pandemi Covid-19.
Mereka mengaku tak bisa mempercayai fakta tersebut, hingga banyak dari netizen yang ikut mendoakan para korban tersebut.
Sempat meminta bantuan tetapi ditolak
Kondisi memprihatinkan keluarga satu ini semakin memilukan kala terungkap cerita bahwa mereka sebenarnya sudah sempat meminta bantuan.
Dikutip TribunJatim.com dari Kompas TV, Yuli dan Kholil tinggal di kelurahan Lontar Baru Kota Serang, Banten, bersama empat orang anaknya.
Yuli mengaku, keluarganya tak makan selama dua hari selama wabah pandemi Covid-19.
Tak ada yang dapat dilakukan, kecuali hanya berdiam diri di rumah.

Sementara itu, untuk mengganjal rasa lapar, ia mengaku hanya minum air saja.
“Sudah berapa hari nggak makan? 2 hari om."
"Cuma diam aja, sampai saya sedih, abah nyuruh sabar ya ma... sambil dielus elus” kata Yuli yang tak tahan membendung air mata.
Yuli mengaku, dirinya tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Padahal, sebelumnya dirinya sempat mengajukan diri sebagai penerima bantuan saat corona, namun ditolak. Dirinya dianggap masih menerima gaji dari dinas.
• VIRAL VIDEO Moge Kebut-kebutan saat Masa PSBB karena Corona, 2 Pemotor Ditindak, Bukti Empati Kurang
“Belum ada, saya udah ngajuin, kalau yang masih dapat gaji mah ga dikasih” tambahnya.
Yuli mengaku, dirinya hanya seorang pegawai lepas yang dibayar per hari.
Dalam satu hari, ia mendapatkan upah sebesar 25 ribu rupiah.
“ jadi per hari dibayarnya. Kalau misalkan masuk 25 ribu, kalau sakit ga dikasih. Kemarin aja mertua meninggal ga masuk, dipotong,” ujarnya.
Sementara itu, suami Yuli, Kholid bekerja sebagai pemulung.
Setiap hari, ia mencari barang bekas untuk bisa dijual kembali.
Namun, selama wabah pandemi corona ini, tak banyak yang bisa dicari.
Belum lagi, dirinya dan keluarga harus berjuang melawan pandemi.
Sebagian artikel di atas telah tayang di Kompas TV dalam judul Memprihatinkan, Satu Keluarga Kelaparan Tak Makan 2 Hari Karena Dampak Corona