Virus Corona di Malang
Skema Penyaluran Bantuan Pemkot Malang ke Warga & Tenaga Medis Covid-19, Ada 2 Ribu APD, 650 Sembako
Pemkot Malang memberikan bantuan dari 29 instansi ke tenaga medis Covid-19 dan warga terdampak pandemi Corona.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Hampir setiap hari Pemkot Malang terus mendapat bantuan dari sejumlah instansi ataupun lembaga yang ada di Kota Malang.
Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap pandemi Corona atau Covid-19 yang terus mewabah dan belum bisa diselesaikan.
Bantuan yang telah diberikan tersebut, kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat Kota Malang benar-benar membutuhkan bantuan.
• UPDATE CORONA di Pamekasan Selasa 21 April, 4 Positif Covid-19 Mulai Membaik, Tunggu Hasil Uji Lab
Skema penyalurannya tersebut bervariasi, yakni ada yang disalurkan langsung kepada masyarakat.
Kemudian ada yang langsung disalurkan kepada para tenaga medis.
Wali Kota Malang, Sutiaji memandang, bantuan ini sepenuhnya merupakan hak dari masyarakat.
• Penampakan Rumah Sederhana Lesty Kejora, Padahal Honor Sekali Manggung Ratusan Juta, Ada Gerobak Mie
• Skandal Suami Hamili Ibu Mertua, Akhiri Rumah Tangga Hanya Dalam 2 Bulan
Untuk itu, pihaknya membentuk sekretariat tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 yang bertugas untuk menyalurkan bantuan.
Bantuan tersebut berupa sembako, alat pelindung diri (APD) dan lain sebagainya itu kemudian didata oleh petugas.
Sebelum akhirnya disalurkan ke masyarakat melalui kecamatan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Kami berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan ke kami. Ini akan kami kembalikan lagi ke masyarakat dan bantuan ini akan langsung kami berikan. Jadi kami tidak mau untuk menimbun," ucap Sutiaji, Selasa (21/4/2020).
Hingga 21 April 2020, total sudah ada banyak bantuan yang diterima oleh Pemkot Malang dari 29 instansi.
• 18 Warga Kabupaten Malang Positif Covid-19, Bupati Tak Ajukan PSBB: Belum Penuhi Pasal 2 Permenkes
Bantuan tersebut di antaranya 2.107 APD yang meliputi, hazmat (baju pelindung) dan face shield.
Kemudian ada 230 sepatu boot, 2.415 botol hand sanitizer dalam berbagai macam ukuran, serta 1.200 liter hand sanitizer.
Selanjutnya ada 650 sembako yang terdiri atas beras, mie instan, minyak dan gula yang masing-masing beratnya bervariasi.
Kemudian ada 12 pack masker untuk medis, 24.340 masker kain, 200 liter cairan disinfektan, 3 kotak disinfektan dan 10 sprayer disinfektan.
"Jadi kami pilah, untuk APD medis kami berikan kepada tenaga kesehatan melalui Dinas Kesehatan Kota Malang. Sedangkan sisanya kami berikan kepada masyarakat melalui Kecamatan, Dinas Perhubungan Kota Malang dan Dinas Sosial," ucap Sutiaji.
• 15 Panduan Ibadah di Bulan Ramadan 1441 H Selama Pandemi Covid-19 Mewabah Menurut Kementerian Agama
Setiap kali ada bantuan sosial datang, para anggota sekretariat gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kota Malang langsung mengecek bantuan tersebut.
Kemudian, bantuan tersebut langsung diberikan kepada masyarakat melalui kecamatan ataupun OPD lainnya.
Hal itu seperti yang terjadi pada saat bentuk bantuan yang diterima Pemkot Malang Selasa (21/4/2020) tadi pagi.
Di mana para petugas di setiap kecamatan dan para OPD yang ditunjuk langsung mengambil bantuan tersebut untuk dibagikan kepada masyarakat.
"Sebelum kami salurkan, kami catat dulu. Kemudian mereka (Kecamatan dan OPD) memberi laporan balik ke kami. Laporan itu berupa data siapa saja yang telah menerima bantuan ini," ucap Lita Irawati, anggota sekretariat gugus tugas percepatan penanganan Covid-19.
• Kisah Negara Atasi 5000 Kematian dalam Semalam, Terpicu Covid-19, Presiden Nyerah, Lihat Nasib Mayat
Sebelumnya, sempat tersiar kabar bantuan tersebut banyak yang belum turun langsung kepada masyarakat.
Hal ini sering dikeluhkan masyarakat terutama di forum masyarakat seperti di Komunitas Peduli Asli Malang yang ada di media sosial Facebook.
Banyak masyarakat yang mempertanyakan, ke mana arah penyaluran dari bantuan tersebut.
Hingga akhirnya, mereka menuliskan keluh kesahnya di dalam forum komunikasi publik tersebut.
"Kalau bantuan yang dari instansi ini, tidak banyak yang menyentuk langsung ke masyarakat atau perorangan. Paling yang menyentuh ya masker kain dan hand sanitizer. Tapi itu tidak semuanya. Mengingat jumlah yang kami terima sangat terbatas," tandasnya.
Penulis: Rifki Edgar
Editor: Arie Noer Rachmawati