Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Bangkalan

Anggota DPRD Bangkalan Tolak Isolasi, Beda Hasil Rapid Test Mandiri Vs Satgas, Ngotot Mau Ngantor 

Anggota DPRD Bangkalan menolak isolasi lantaran beda hasil rapid test Corona secara mandiri dengan satgas.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/AHMAD FAISOL
Anggota Komisi A DPRD Bangkalan Mahmudi menunjukkan lembaran hasil negatif rapid test dari RS Siloam Surabaya di depan pintu Gedung DPRD Bangkalan, Kamis (23/4/2020). 

Satu alat disebut politisi asal Kecamatan Arosbaya itu, tidak ada dalam daftar 15 alat rapid tes sesuai rekomendasi WHO dan Kemenkes.

"Sedangkan alat satunya merupakan bantuan dari propinsi, termasuk satu dari 15 alat yang direkomendasikan WHO dan Kemenkes," pungkasnya.

Usai pertemuan, Juru Bicara Humas Gugus Tugas Covid-19 Bangkalan Agus Zain mengungkapkan, pihaknya belum menemui kesepakatan dengan Mahmudi.

"Kami menyarankan agar beliau berkenan melakukan swab di Balai Diklat, agar tidak terjadi kontroversi. Namun Pak Mahmudi dengan haknya bertahan," ungkapnya di hadapan awak media.

1 Keluarga Terpapar Covid-19 di Magetan Kabur dari Kos, Tahu Petugas Datang Evakuasi, Bikin Gaduh

Dengan situasi ini, lanjut Agus, Tim Gugus Tugas Covid-19 Bangkalan akan menggelar rapat internal sekaligus menyampaikan ke Bupati Bangkalan selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Bangkalan.

Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 RSUD Syamrabu Bangkalan dr Catur Budi menyatakan, rapid tes merupakan skrining awal untuk mengetahui kadar potensi menuju Covid-19.

"Kalau seorang terkena virus Corona, antibodi dalam tubuh akan merespons dengan munculnya titer antibodi atau kadar," jelasnya.

Bagaimana Lapor Meter Mandiri PLN saat Pandemi Corona? Ikuti 4 Tahap Ini, Mudah Tak Perlu Khawatir!

Ia memaparkan, jika rapid test dilakukan di awal dengan titer antibodi kurang, maka hasilnya bisa negatif.

"Kalau kena pertama titer antibodi masih kecil. Kadar antibodi akan meningkat perlahan sampai memuncak di hari ke-14," paparnya.

Namun, lanjutnya, hasil negatif tidak bisa memastikan bahwa seseorang itu bukan Corona.

Sebaliknya jika positif, itu tidak juga memastikan seseorang adalah corona.

"Yang memastikan adalah PCR. Ketika rapid test harinya berbeda, maka titer antibodi akan berbeda dan hasil tidak sama," pungkasnya.

Penulis: Ahmad Faisol

Editor: Arie Noer Rachmawati

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved