Virus Corona di Indonesia
Kisah Sedih Cipto Tutup Warung Imbas Corona, Banting Stir Jadi Pengrajin Kentongan, Ajak Tetangga
Pria bernama Sucipto Edi Nugroho atau biasa dipanggil Cipto (54) banting stir dengan menjadi pengrajin ketongan dari bambu karena imbas Corona.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah sedih pria di Klaten bernama Cipto yang terpaksa menutup 6 warungnya karena imbas virus Corona Covid-19.
Cipto kemudian banting stir menjadi pengrajin ketongan dari bambu.
Hal ini ia lakukan agar menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk bertahan di tengah pandemi.
Demi keberlangsungan hidup, Cipto juga mengajak serta tetangganya.
Simak kisah Cipto selengkapnya di bawah ini!
• Harus Isolasi Mandiri, Satu Keluarga di Magetan Kabur ke Kalbar, Lihat Nasibnya Saat Ditemukan
• VIRAL Nasib Mujur Pria Menang Lotre Rp 75 M setelah di-PHK karena Corona: Membantu Selama Sisa Hidup
• Terekspos Penampilan Syahrini & Suami Sambut Ramadhan 2020, Istri Reino Barack: Dipertemukan Kembali
Pemilik warung makan Sop Pak Cip harus menutup 6 warung miliknya akibat dampak Corona Covid-19.
Namun kenyataan pahit itu tak membuat patah arang untuk berjuang.
Pria bernama Sucipto Edi Nugroho atau biasa dipanggil Cipto (54) banting stir dengan menjadi pengrajin ketongan dari bambu.
Situasi sulit akibat pandemi Corona membuatnya bangkit sehingga masih bisa membuat dapur ngebul.

Termasuk mengajak para tengganya bekerjasama dalam menghasilkan pundi-pundi rupiah demi keberlangsungan hidup.
Cipto sulap halaman warung miliknya yang berada di Jalan Karanglo-Cokro, Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten ini jadi tempat pengrajinan ketongan bambu.
Saat ditemui TribunSolo.com (grup TribunJatim.com ) di lokasi mengaku dalam beberapa hari ini pihaknya menerima pesanan cukup banyak.
"Permintaan ketongan hingga saat ini kira-kira lebih dari 650 buah," aku Cipto kepada TribunSolo.com (grup TribunJatim.com ), Kamis (23/4/2020).
Cipto mengatakan permintaan ketongan ini berasal dari dua wilayah di Solo Raya.
"Permintaan dari Kota Solo dan Sukoharjo," kata Cipto.