Virus Corona di Indonesia
Kisah Sedih Cipto Tutup Warung Imbas Corona, Banting Stir Jadi Pengrajin Kentongan, Ajak Tetangga
Pria bernama Sucipto Edi Nugroho atau biasa dipanggil Cipto (54) banting stir dengan menjadi pengrajin ketongan dari bambu karena imbas Corona.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
Renaldi sebenarnya sudah teken kontrak sebagai pegawai tetap pada akhir Maret 2020.
Akan tetapi, belum genap satu bulan, tepatnya pada (14/4/2020), Renaldi mendapatkan panggilan telepon bahwa ia di PHK dari tempatnya bekerja.
"Waktu saya mendapatkan telepon sama atasan langsung putus kerja. Saya jadi bingung usai mendengar kabar itu," ujarnya, Jumat sore (17/4/2020).
• Tidak Ada PHK, Perusahaan Kosmetik di Surabaya Ini Banting Stir Bikin Tisu Basah dan Hand Sanitizer
• Dampak Covid-19, Ribuan Tenaga Kerja di Kota Batu Dirumahkan Perusahaan & 52 Orang di-PHK
Pilunya Karyawan Surabaya Kena PHK Imbas Corona, Khawatir Nasib Anak Masih 1 Bulan: Semoga Bertahan
Sebelum di PHK, pihak manajemen merumahkan Renaldi dan beberapa karyawan gerai fast food lainnya pada awal Bulan April 2020.
Selama dirumahkan, Renaldi hanya mendapatkan 50 persen gaji.
"Setelah dapat kabar PHK, saya berusaha menanyakannya kepada pihak manajemen. Tapi, sama mereka disuruh untuk tanya ke pusatnya," imbuhnya.
Renaldi juga menjelaskan, PHK itu imbas dari tempatnya bekerja harus ditutup sementara waktu akibat adanya Covid-19 yang sudah masuk ke wilayah Jawa Timur.
Ia mengaku bingung lantaran belum mendapatkan pesangon dari tempatnya bekerja.
Apalagi, Renaldi mempunyai tanggungan istri dan anak yang berusia satu bulan, dan harus membeli susu untuk keperluan anaknya dan kebutuhan sehari-hari.
• BOCOR Fakta Mengejutkan Kasus Corona Tak Terdeteksi di China, Ilmuwan: Mengerikan, Semua Orang Kaget
• 21 Ribu Masker Tenun Ikat Mulai Dibagikan ke Warga Kediri Terdampak Corona, Disebar Dua Tahap
Untuk mencukupi kebutuhan sehari hari, Renaldi mengandalkan tabungan yang didapat dengan cara menyisihkan gajinya saat ia bekerja.
Akan tetapi, Renaldi memperkirakan, tabungan yang dimiliki bisa habis dalam waktu beberapa bulan kedepan.
"Saya pengennya bertahan. Kalau misal saya dapat pesangon. Nanti saya buka usaha warung kopi," tuturnya.
Hal serupa juga dialami oleh Aziz (25), karyawan yang berprofesi sebagai stock keeper di restoran makanan cepat saji ternama di Jalan Ahmad Yani.
Mulai bekerja di tahun 2013, sore hari (13/4/2020) ia mendapat kabar PHK setelah membuka email miliknya ketika pulang dari kerja.