Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Surabaya

Puasa Ditengah Pandemi Covid-19, LKNU Surabaya : Jangan Takut Imun Turun

Bulan Ramadan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena datang di tengah Pandemi virus Corona atau Covid-19.

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA SAKTI
Ketua Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kota Surabaya, dokter Sukma Sahadewa. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bulan Ramadan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena datang di tengah Pandemi virus Corona atau Covid-19.

Banyak masyarakat yang khawatir berpuasa di tengah pandemi ini, karena dikhawatirkan akan menurunkan imun tubuh yang sangat dibutuhkan untuk menangkal virus Corona atau Covid-19.

Namun kekhawatiran tersebut disangkal oleh Ketua Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kota Surabaya, dokter Sukma Sahadewa.

Menurut dokter Sukma Sahadewa, puasa baik dalam Pandemi virus Corona atau Covid-19 maupun tidak justru akan menyehatkan tubuh.

"Puasa itu membuat kesehatan di dalam  tubuh kita. Secara otomatis tubuh kita akan memberikan sebuah impuls, diantaranya detoksifikasi, ucap dokter Sukma Sahadewa kepada TribunJatim.com, Minggu (26/4/2020).

BREAKING NEWS - Bocah 10 Tahun Tenggelam di Sungai Brantas Jambangan Surabaya

PT INKA Lakukan Rapid Test Covid-19 Terhadap 150 Tenaga Medis di Kota dan Kabupaten Madiun

Penerbangan Komersil di Bandara Abdul Rachman Saleh Malang Ditutup Sementara

Dokter Sukma menjelaskan, detoksifikasi tersebut terjadi karena konsumsi makanan yang masuk ke dalam tubuh memiliki ritme yang pas,  tepat waktu dan tidak berlebihan karena diatur hanya saat sahur dan buka puasa.

Selain itu, zat-zat tambahan yang di dalam tubuh karena puasa mengalami sinkronisasi, yaitu pengawet, pemanis, perasa, pewarna yang tidak akan masuk ke dalam tubuh sebanyak saat tidak puasa.

"Saat puasa beban ginjal dan liver tidak terlalu berat, karena masuknya zat pengawet, pemanis, perasa dan pewarna tidak terlalu cepat," urai Doktor ilmu kesehatan dari Universitas Brawijaya (UB) Malang ini.

Selain itu, tubuh akan mendapatkan asupan yang seimbang sehingga bisa melakukan sinkronisasi zat makro dan zat mikro di dalam tubuh secara optimal.

Zat makro yang dimaksud adalah karbohidrat lemak dan protein, sedangkan zat mikro adalah vitamin dan mineral.

"Saat kita mengonsumsi buka dan sahur, orang-orang cenderung menyajikan menu yang spesial dan memenuhi 4 sehat 5 sempurna. Ketika saat tidak puasa ini jarang," lanjutnya kepada TribunJatim.com.

Bagi penderita diabetes, puasa ini juga sangat dianjurkan karena asupan glukosa yang minim sehingga organ tubuh akan mengalami perbaikan.

"Penderita hipertensi juga akan mengalami keseimbangan karena natrium klorida yang biasanya ada di garam dan minuman bersoda yang masuk ke dalam tubuh sangat minim," lanjutnya.

Yang tidak kalah penting, puasa tidak hanya baik dari segi fisik tapi juga psikis. Terbukti orang yang berpuasa cenderung lebih sabar dan bisa mengendalikan emosinya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved