Semarak Ramadan 2020
Hikmah Ramadhan 1441 H, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam: Sabar Kunci Bahagia Kala Bencana Melanda
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengungkapkan hikmah Ramadhan 1441 di tengah pandemi Corona atau Covid-19.
Di akhir perjalanan sakit beliau ada ujian dari istrinya berupa keputusasaan sang istri atas penyakit Nabi Ayub.
Namun, apakah Ayub luluh. Ternyata tidak, Ayub mampu menjalani ujian pahit itu dengan sangat baik.
Di kemudian hari, kesabarannya menjadi pepatah tentang keteladanan kesabaran berupa kalimat “kesabarannya seperti kesabarannya Ayub”.
Setelah kesulitan maka datanglah kemudahan. Setelah musibah yang menjemukan, apa yang didapat Ayub.
Ternyata Tuhan membalasnya dengan kebaikan berlipat.
Qur’an Surat Shad ayat 41-44 melukiskan bagaimana Tuhan membalas kesabaran Ayub dengan obat, harta dan keluarga yang lebih banyak serta insyafnya sang istri.
Bencana memang harus melahirkan optimisme dan semangat untuk menasihati dalam kebenaran.
Wabah Covid-19 ini juga memiliki korelasi dengan situasi kita hari ini.
Di tengah beragam persoalan yang muncul sejak masalah ritual sampai ekonomi, kita memang harus terus berkata benar.
Bukankah kita dihadapkan saat ini pada kondisi nyinyir sebagian kecil masyarakat kita terhadap anjuran MUI dan Pemerintah dalam soal ibadah.
Bukankah kita menjumpai bertebarannya hoaks tentang Corona, dimana kita harus menyampaikan kebenaran sebenar-benarnya, sejauh yang kita pahami.
Beragam hoaks yang menjangkiti masyarakat kita akhirnya pada tataran tertentu melahirkan satu sikap kritis agar kita mau aktif dalam menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
Optimisme itu perlu dibangun dengan satu sikap positif thinking. seorang muslim yang berpengetahuan, pasti punya pikiran positif atas segala musibah.
Karena ujian berupa penyakit tak hanya menimpa muslim saja, tapi juga semua manusia bahkan sekelas nabi seperti Ayub.
Faktanya, manusia memang tidak ada yang hidupnya senang terus atau susah terus.