Tragedi Petugas Medis Kecolongan, Keluarga Antar Jasad PDP Tanpa Peti Pakai Ambulans, Wabup Bereaksi
Petugas medis kecolongan membebaskan keluarga antar jasad PDP tanpa peti dan masuk bersama di ambulans, wakil bupati Garut sampai ikut turun tangan.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
“Jenazah laki-laki berusia 45 tahun, laporan yang diterima oleh Satgas, informasinya jenazah tersebut positif Covid-19,” jelas Ricky lewat sambungan telepon.
Tidak lama kemudian, mobil ambulans pembawa jenazah tersebut pun tiba di depan Puskesmas Pamengpeuk.

Namun, begitu ambulans tersebut diperiksa, ternyata jenazahnya, tidak dibungkus sesuai standar jenazah positif Covid-19.
"Jadi jenazahnya tidak pakai peti mati, hanya dibungkus kain kafan,” katanya.
Mengetahui jenazah tersebut tidak ditangani sesuai dengan standar penanganan Covid-19,
Menurut Ricky, tim satgas Covid-19 Kecamatan Pamengpeuk pun berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut yang memberi petunjuk.

Semua keluarga diminta memperhatikan agar jenazah tersebut dibungkus dan dimasukan ke peti mati sebelum dimakamkan.
“Setelah dibungkus dan dimasukan kedalam peti mati, jenazah kemudian dimakamkan sesuai dengan prosedur penanganan Covid-19 di Pemakaman Umum Kampung Tegal Gede Desa Jatimulya,” kata Ricky.
• Kecerobohan PDP Covid-19 di Malang, Kabur ke Bali Seusai Diperiksa, Lihat Nasibnya Saat Ditemukan
Petugas Medis Kecolongan
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman membenarkan adanya jenazah warga Garut yang positif Covid-19 dari Tangerang dan dibawa tanpa prosedur Covid-19.
Bahkan, petugas ambulans yang membawanya dari Tangerang menyebut jenazah tersebut meninggal karena sakit jantung bukan corona.
“Petugas ambulans bilangnya sakit jantung, tapi saat dicek, surat keterangan menyatakan meninggal karena positif Corona,” jelas Helmi, Selasa (28/04/2020).

Menurut Helmi, jenazah tersebut diantar oleh dua orang petugas ambulans dan juga keluarga jenazah yang ikut dalam ambulans.
Pihaknya, menurut Helmi, sampai saat ini belum mengetahui pasti alasan jenazah tersebut tidak ditangani sesuai dengan SOP Covid-19.
“Saya sudah pesan kepada petugas medis agar berhati-hati, menggunakan APD lengkap, menanganinya,” katanya.
Artikel di atas telah tayang di Kompas.com dalam judul Meninggal di Tangerang, Jenazah Covid-19 Dibawa ke Garut Tanpa Peti Mati