Virus Corona di Pasuruan
Usai Berbuka Puasa, PDP di Pasuruan Meninggal Dunia
Seorang pria di Kabupaten Pasuruan yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia, Rabu (29/4/2010) malam.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Seorang pria di Kabupaten Pasuruan yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia, Rabu (29/4/2010) malam.
Hingga kini, total ada 10 pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Pasuruan yang meninggal dunia. PDP terakhir yang meninggal ini merupakan warga Gempol, Kabupaten Pasuruan.
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, PDP ini kontak erat dengan pasien yang dinyatakan positif terpapar Covid-19. Dia adalah paman dari pasien Ccovid-19 ini.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya mengatakan, warga tersebut meninggal di rumahnya sekitar pukul 18.30 WIB, persis setelah berbuka puasa.
Dikatakan Anang, setelah diperiksa, almarhum tidak memiliki riwayat penyakit tertentu maupun gejala klinis sebelumnya.
• 15 Pasien Positif Covid-19 Kabupaten Malang Isolasi di Rumah Walau Bed RS Cukup, Begini Kata Dinkes
• Hasil Tracing, 6 Orang Keluarga dan Orang Dekat Tenaga Medis Positif Covid-19 di Kota Mojokerto
• UPDATE CORONA di Dunia Kamis 30 April, Total Pasien Positif 3.208.138, Amerika Serikat Tembus 1 Juta
"Almarhum masih kerabat dekat, yakni paman pasien Covid-19 di Gempol. Dan meninggalnya di rumahnya yang kebetulan berjajar dengan pasien positif Covid-19," katanya kepada TribunJatim.com, Kamis (30/4/2020) pagi.
Menurut Anang, pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal ini diketahui setelah hasil swab tes keponakannya keluar dan dinyatakan positif Covid-19.
Merujuk dari hasil tersebut, kata Anang, petugas medis dari Puskesmas Gempol langsung melakukan tracing terhadap semua orang yang melalukan kontak erat pasien tersebut.
Mulai dari saudara, keluarga hingga tetangga pasien covid. Dalam tracing tersebut, petugas melakukan rapid tes kepada semua kontak erat tersebut. Dan hasilnya adalah reactive, termasuk pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal hari ini.
"Kebetulan ketika menjalani rapid tes, almarhum hasilnya reactive sehingga langsung ditetapkan sebagai PDP Covid-19. Almarhum menjadi PDP yang melaksanakan isolasi mandiri," jelasnya kepada TribunJatim.com.
Anang menegaskan, setelah meninggal dunia, petugas kesehatan langsung menuju rumah almarhum setelah ada kabar duka. Tim langsung melakukan protokol kesehatan untuk jenazah covid-19.
"Selama pemulasaran jenazah, hanya petugas saja yang ada di rumah almarhum. Sedangkan keluarga hanya menyaksikan dari jarak yang ditentukan. Sekeliling rumah almarhum disemprot disinfektan dan prebiotik," ungkapnya. (lih/Tribunjatim.com)