Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tragedi di Kandang Ayam, Siswi SMP Gresik Dinodai Tetangga, Terkuak karena 1 Hal Mencolok, Pilu

Seorang siswi SMP di Gresik dinodai di kandang ayam. Semuanya terkuak karena adanya 1 hal yang mencolok

Penulis: Willy Abraham | Editor: Januar
Willy Abraham/Tribunjatim
Kandang ayam yang menjadi lokasi pencabulan korban di bawah umur yang berada di Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, Jumat (1/5/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Seorang siswi SMP di Gresik dinodai di kandang ayam.

MD seorang gadis yang masih di bawah umur menjadi korban kejahatan seksual hingga berbadan dua.

Siswi yang duduk di bangku kelas VIII SMP itu dicabuli berulang kali, bahkan di kandang ayam yang berada di pinggir jalan Desa Metatu, Kecamatan Benjeng.

Diketahui, pria yang tega melakukan aksi bejat itu adalah Sugianto.

Pria berusia 50 tahun itu merupakan tetangga korban. 

Bocor ke Publik Rahasia China Bisa Sembuhkan 60 Ribu Lebih Pasien Covid-19, Bisa Ditiru Indonesia?

Aksi bejatnya dilakukan pertama kali pada awal bulan Maret tahun 2019. Hingga terbongkar pada pekan lalu.

Ditemui di kediamannya, MD hanya bisa terdiam.

Wajah ceria siswi SMP itu menjadi murung.

Duduk di samping ibunya, IS (49). MD mengenakan kaus olahraga.

MD berusaha tegar, ibunya tidak bisa menutupi raut wajah sedihnya.

Dikatakan, MD saat ini berusia 16 tahun ini tengah mengandung anak dari Sugianto dengan usia kandungan berjalan tujuh bulan.

Istiana menceritakan awal mula kisah pilu yang menimpa anak ketiganya itu.

Saat itu, dia bersama anaknya sedang membantu membuat kue untuk pernikahan saudaranya.

Bersama dengan istri Sugianto.

MD dimintanya untuk mengantar kue hajatan untuk acara pernikahan ke rumah Sugianto.

Di sanalah, Sugianto berusaha melancarkan aksi bejatnya.

Mulai dari memberi iming-iming uang, hingga mengancam.

MD yang masih bocah itu tidak dapat berbuat banyak.

Bapak dua anak itu melancarkan aksi bejatnya di dalam rumah kepada MD.

Berselang satu pekan, Sugianto kembali ingin melampiaskan nafsunya kepada MD.

Lagi-lagi, pria beristri ini memberikan uang sebesar Rp 100 ribu sebagai uang tutup mulut, kemudian ancaman agar tidak ketahuan hingga pil yang disebut-sebut obat anti hamil.

Dalam kurun waktu satu tahun, total sudah enam kali aksi bejat dilakukan hingga MD berbadan dua.

"Pernah satu kali di kandang ayam, anak saya diancam. Padahal Sugianto itu masih saudara saya," kata Istiana dengan nada jengkel, Jumat (1/5/2020).

IS yang seorang ibu rumah tangga ini, baru mengetahui bahwa anaknya hamil pada Rabu (22/4/2020).

Saat itu, dia melihat perilaku anaknya yang mulai mengenakan pakaian yang ukurannya agak besar.

Bahkan menutupi perutnya menggunakan sarung saat tidur.

Tubuh anaknya juga seperti orang hamil, terutama di bagian perut yang terlihat buncit.

Perbuatan itu terkuak karena 1 hal.

Dia bersama anak keduanya, berusaha mencari tahu perubahan mencolok pada MD yang dikenal periang dan selalu aktif mengikuti lomba itu.

"Akhirnya anak saya ngaku telah dihamili oleh Sugianto. Hati saya terpukul, itu saudara sendiri kenapa tega melakukan itu ke anak saya yang masih kecil," pungkasnya.

Saat itu juga, Istiana memanggil Sugianto. Saat itulah aksi bejat itu terbongkar. Sugianto yang merupakan saudaranya sendiri mengakui perbuatannya dan siap tanggung jawab.

"Tanggung jawab untuk menggugurkan kandungan anak saya. Saya tidak mau. Ini sudah dosa masa mau dosa lagi," tegas wanita berkerudung ini.

Dengan nada kesal, dia telah melaporkan kejadian ini ke Polsek setempat namun diminta untuk melapor ke Polres Gresik. Istiana berharap agar hukum benar-benar ditegakkan. Dia bersama keluarganya sudah kehabisan kesabaran, permintaan maaf Sugianto tidak mengurangi sedikitpun niatnya untuk membawa kasus ini ke jalur hukum.

Dia berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya. Sebab, setelah melapor ke polisi, keluargnya di desa diselimuti rasa khawatir dan takut, sebab pelaku masih berada di desanya.

"Saya minta pelaku dihukum seberat-beratnya segera," tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Panji P, membenarkan sudah menerima laporan pencabulan anak dibawah umur itu. 

"Laporan sudah kami terima, selanjutnya kami lakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi untuk pemenuhan alat bukti," katanya. (wil)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved