Rumah Sakit Rujukan Overload, Pemprov Bakal Bangun Rumah Sakit Darurat Covid-19 Jawa Timur

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan membuat Rumah Sakit Darurat Covid-19 Jawa Timur, mengingat kian bertambahnya kasus konfirmasi positif virus Corona atau Covid-19 di Jawa Timur.

Rumah Sakit Darurat Covid-19 Jawa Timur akan dibuat di Puslitbang Humaniora Surabaya yang ada di Jalan Indrapura Kota Surabaya.

Pada Minggu (3/5/2020), izin untuk penggunaan gedung Puslitbang Humaniora sebagai rumah sakit darurat tersebut sudah turun dari Kementerian Kesehatan.

Menurut Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, keluarnya izin ini menjadi kabar baik mengingat kondisi ruang rawat Covid-19 di Jawa Timur yang sudah mulai overload.

“Kondisi rumah sakit rujukan kita, secara teoritis sudah overload. Pemprov dengan Kemendikbud memang tengah berupaya membuka rumah sakit di Unair yang insyaallah dalam dua hari ini bisa mulai ditempati dengan kapasitas mencapai 200 lebih bed,” kata Joni Wahyuhadi dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (3/5/2020) malam.

Akan tetapi, jumlah tambahan tersebut masih kurang dan dianggap belum cukup untuk menghadapi pandemi Covid-19 di Jawa Timur yang angkanya masih terus meningkat.

• UPDATE CORONA di Jawa Timur Minggu 3 Mei 2020, 77 Orang Positif Baru, Surabaya Terbanyak, 6 Sembuh

• 17 Karyawan Pabrik Rokok Tulungagung Reaktif Covid-19, Amankah Produk Rokoknya Diisap?

Karena kondisi overloadnya cukup mengkhawatirkan, maka Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Forkopimda Jatim mulai merumuskan langkan Gotong Royong Berskala Besar untuk merealisasikan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Jawa Timur.

“Atas perintah ibu gubernur saya menghubungi pejabat Kemenkes dan hari ini by WhatsApp Menkes sudah mengizinkan agar Gedung Puslitbang Humaniora di Jalan Indrapura untuk dipakai sebagai rumah sakit darurat,” kata Joni Wahyuhadi.

Pria yang juga menjabat sebagai Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya ini mengatakan, Gedung Puslitbang cukup besar, bahkan bisa menampung sampai 500 bed.

Akan tetapi, untuk tahap awal, yang akan difungsikan untuk Rumah Sakit Darurat Covid-19 Jawa Timur akan sejumlah 200 bed.

• 8 Titik Penyekatan Kendaraan Pemudik di Jawa Timur, dari Ngawi, Tuban, Magetan, Bojonegoro

• 5 Pekerja Pabrik Rokok Tulungagung Asal Kota Kediri yang Reaktif Covid-19 akan Jalani Tes Swab Besok

Dalam merealisasikan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Jawa Timur ini, akan diterapkan Gotong Royong Berskala Besar. Yakni secara bersama-sama akan melibatkan banyak sektor agar realisasi rumah sakit darurat bisa dilakukan dengan cepat.

“Untuk perbaikan konstruksi, kan memang ini gedung lama, mulai malam ini Dinas PU Bina Marga mulai turun, membenarkan AC, drainase, dan keperluan teknis,” kata Joni Wahyuhadi.

Sedangkan untuk sumber daya manusia dan tenaga kesehatannya nanti akan disupport oleh Relawan Tenaga Kesehatan Pemprov Jatim yang sudah dibuka rekrutmennya beberapa waktu lalu.

Lalu untuk logistik medisnya mulai alat pelindung diri (APD), alat medis, akan disupport oleh ratusan donatur yang dikoordinasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur.

• Esensi Puasa Menurut Wagub Jatim Emil Dardak: Tetap Produktif Sembari Tahan Lapar dan Jaga Sikap

• Bantu Tangani Covid-19, MPM Honda Jatim Salurkan Bantuan Senilai Rp 3,1 M kepada Pemprov Jawa Timur

Begitu juga dengan laboratorium pendukung akan disokong oleh lab ITD, RSUD Dr Soetomo, dan juga BBTKL.

Sedangkan pasien yang akan menempati rumah sakit darurat ini adalah pasien terkonfirmasi yang belum mendapatkan perawatan, serta hasil dari patroli gabungan skala besar oleh TNI, Polri, dan Pemprov Jatim.

Editor: Dwi Prastika