Virus Corona di Tulungagung
17 Karyawan Pabrik Rokok Tulungagung Reaktif Covid-19, Amankah Produk Rokoknya Diisap?
Petugas medis Posko Kesehatan Covid-19 Dinkes Tulungagung menemukan 17 karyawan pabrik rokok di Desa Gesikan yang reaktif saat dilakukan rapid test.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Petugas medis dari Posko Kesehatan Covid-19 Dinkes Tulungagung menemukan 17 karyawan pabrik rokok di Desa Gesikan, Kecamatan Pakel, Tulungagung reaktif, saat dilakukan rapid test.
Temuan ini sempat memicu kekhawatiran, karena masyarakat menduga rokok yang dihasilkan bisa menularkan virus Corona.
Namun Sekretaris Posko Kesehatan Covid-19 Dinkes Tulungagung, Didik Eka, menegaskan, rokok yang dihasilkan pabrik itu aman diisap.
“Virus untuk bisa bertahan itu kan butuh suhu tertentu dan kelembaban. Sementara rokok kan butuh kering,” terang Didik Eka, Minggu (3/5/2020).
• BREAKING NEWS: 17 Karyawan Pabrik Rokok di Tulungagung Reaktif Corona saat Rapid Test, Bermula 1 Hal
• 5 Kategori Keluarga yang Tak Dapat Bantuan Jaring Pengaman Sosial Pandemi Virus Corona di Kediri
Menurutnya, kalau pun ada virus, maka sudah akan mati dalam waktu sekitar 3 jam.
Sementara proses produksi rokok hingga sampai ke konsumen, butuh waktu sangat lama.
Mulai dari pelintingan, dibungkus plastik, dimasukkan kemasan produk, dipak dalam ukuran besar, dan baru dikirim.
“Saya yakin untuk penjualan lokal pun, butuh waktu lebih dari sembilan jam. Jika pun ada virus pasti sudah mati,” sambung Didik Eka.
Karena itu, Didik Eka meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan rokok produksi dari pabrik tersebut.
Kecuali rokok itu dikonsumsi langsung di pabriknya, ada kemungkinan terjadi penularan.
• Cara Pemkot Surabaya Atasi Kasus Covid-19 Pabrik Rokok Sampoerna, 506 Karyawan Diisolasi di Hotel
• Beri Dukungan Warganya yang Positif Covid-19, Perumahan di Tulungagung Sepakat Lakukan Karantina
Sebab produksi rokok dan pengemasan dilakukan hanya selang beberapa jam.
“Tidak perlu khawatir rokoknya mengandung virus, gak ada virus yang hidup setelah 9 jam di rokok,” pungkasnya.

Sebelumnya, tim medis menemukan H, satu karyawan pabrik rokok di Desa Gesikan, Kecamatan Pakel, reaktif saat dilakukan rapid test.
Temuan ini kemudian ditindaklajuti dengan melakukan rapid test kepada 146 dari 250 karyawan di blok pertama.
• Tertekan, Pasien Positif Covid-19 Tulungagung Sempat Mengancam Kabur, Petugas Karantina sampai Repot
• Warga Kota Madiun Berstatus PDP Covid-19 Meninggal, Pasien Miliki Riwayat Program Diet Ekstrem
Hasilnya, ditemukan 17 pegawai pabrik rokok Tulungagung reaktif virus Corona.
17 orang dinyatakan positif rapid test itu dengan rincian 7 dari Tulungagung, 5 dari Kota Kediri, dan 5 dari Kabupaten Kediri.
Sementara masih ada 450 orang karyawan yang bekerja di blok kedua yang belum dilakukan rapid test.
Editor: Dwi Prastika