Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

PSBB Jawa Timur

Tren Kasus Covid-19 Selama 6 Hari PSBB, Surabaya Penyumbang Tertinggi PDP, Jumlah ODP di Gresik Naik

Tren kasus Covid-19 di tiga kota yang menerapkan PSBB mengalami kenaikan. Berikut penjelasan Ketua Gugus Kuratif Jatim.

TRIBUNJATIM.COM/AHMAD ZAIMUL HAQ
Hari kedua penerapan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB Surabaya di Bundara Waru berjalan relatif lancar, Rabu (29/4/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi mengatakan, tren kasus terkonfirmasi positif Covid-19 atau virus Corona mengalami kenaikan di tiga kota yang menerapkan PSBB.

Yakni PSBB Sidoarjo, PSBB Surabaya, dan PSBB Gresik.

"Surabaya mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Ini tidak bisa menjadi pegangan 100 persen karena yang mengungumkan adalah Kementerian Kesehatan. Jadi tidak menggambarkan penambahan atau pengurangan," ujarnya, dalam konferensi pers, di Gedung Grahadi, Kota Surabaya, Minggu malam (3/5/2020).

Rekap Pelanggar PSBB Surabaya Raya Selama 6 Hari, 5.898 Orang Kena Razia, Terbanyak Disanksi Teguran

Kendati demikian, data tersebut tetap menjadi perhatian bagi Pemprov Jatim agar penularan virus Corona menjadi tidak bertambah parah.

"Data selanjutnya adalah PDP, kalau dilihat Surabaya menjadi penyumbang tertinggi. Tapi, tren perkembangannya mengalami penurunan. Gresik dan Sidoarjo juga demikian, penurunannya lebih landai," terangnya.

Untuk data ODP, lanjut dr Joni, jumlah di Surabaya dan Sidoarjo juga mengalami penurunan.

Sikap Tak Terduga Maling Burung Kicauan di Malang, Hasil Curiannya Dikembalikan, Pemilik Kaget

Tragedi Makan Bersama Berujung Petaka, 1 Keluarga di Sulawesi Terkena Corona, Kondisi Kota Mencekam

Hal tersebut berbanding terbalik di Gresik, Jumlah ODP mengalami peningkatan.

Pria yang juga menjabat sebagai Dirut RSUD Dr Soetomo tersebut juga menjelaskan panduan penanganan patroli PSBB Sidoarjo, PSBB Surabaya dan PSBB Gresik kepada para awak media.

"Ketika melakukan patroli terus menemukan orang dengan golongan ODP, OTG, dan PDP, yang lagi keluyuran, dengan gejala klinisnya masih berat, langsung dibawa ke rumah sakit. Prinsipnya diperiksa fisik. Kemudian di tes," jelasnya.

Masih Ngenyel Tak Taati Aturan PSBB Surabaya? Warga Waspada, Hukuman Pidana Setahun Bakal Menanti

Alat yang dipakai adalah portable rapid test.

Jika pada rapid test dinyatakan positif, maka dilanjutkan dengan alat tes swab PCR.

Setelah di tes swab PCR, akan dimasukkan ke dalam ruang isolasi.

Razia Jam Malam PSBB Surabaya, Rapid Test Pelanggar Ada yang Reaktif Covid-19, Langsung Karantina

Test ini dilakukan dua kali untuk meyakinkan orang itu benar-benar positif Covid-19.

Jika hasilnya negatif, tetap diisolasi dan dilakukan rapid test ulang, karena termasuk kategori OTG.

"Kalau ketemu ODP, OTG dan PDP semuanya dilakukan isolasi. Baik di rumah maupun di ruang observasi. Kalau kondisinya tidak baik maka harus masuk ke rumah sakit. Baik rumah sakit darurat maupun rumah sakit rujukan," imbuhnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved