Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Surabaya

Ada Pedagang Positif Covid-19, Pasar Asem Payung Sukolilo Ditutup 2 Pekan, Camat: Pasien OTG Isolasi

Salah satu pasar di Surabaya yang dikelola kecamatan asetempat aktivitasnya ditutup selama dua pekan.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/TONY HERMAWAN
Petugas Satpol PP menutup gerbang akses masuk area Pasar Asem Payung Sukolilo, Surabaya, Rabu (6/5/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Salah satu pasar di Surabaya yang dikelola kecamatan setempat aktivitasnya ditutup selama dua pekan.

Yaitu Pasar Asem Payung Sukolilo, Surabaya.

Menurut informasi, penutupan tersebut karena adanya orang yang sering beraktivitas di pasar terkonfirmasi virus corona melalui tes Swab PCR.

Cara Tetap Merasa Bahagia di Tengah Pandemi Corona, Kata Psikolog Ubaya Perlu Seimbangkan Emosi

Peduli Corona, BPJS Kesehatan akan Serahkan Data Peserta JKN-KIS Potensi Covid-19 pada Pemkot Malang

UPDATE CORONA di Dunia Kamis 7 Mei 2020, Indonesia Urutan ke-36, Amerika Serikat Kasus Terbanyak

Saat dikonfirmasi Camat Sukolilo Amalia Kurniawati membenarkan kabar itu. Ia mengatakan, penutupan tersebut berlaku mulai (6/5), dan sebagai upaya untuk segera memutus rantai penyebaran virus corona.

"Pertimbangannya karena ada pedagang kena Covid-19. Dan itu sudah keharusan untuk menutup pasar toh," kata Amalia saat dihubungi, Kamis (7/5/2020).

Amalia mengatakan, jika pedagang yang positif virus corona itu tidak memiliki gejala atau yang sering disebut Orang Tanpa Gejala (OTG). Saat ini, pedagang yang berjenis kelamin perempuan itu tengah menjalani isolasi mandiri sembari diawasi puskesmas setempat.

"Sekarang sudah isolasi mandiri di rumahnya sendiri. Kalau suami dan anaknya yang negatif sekarang pindah di tempat tinggal terpisah, biar gak nulari keluarga yang lainnya," ucap dia.

Sementara mengenai penanganan pedagang lain, Amalia memastikan, pada hari ke tujuh pihaknya akan memastikan kesehatan 200 pedagang dengan melibatkan puskesmas setempat.

"InsyaAllah 14 hari penutupan, tetapi nanti hari ke tujuh warga minta untuk dilakukan pengecekan kesehatan. Dan nanti kami koordinaskan dengan puskesmas," katanya.

Lebih lanjut, selama penutupan di area pasar akan dilakukan penyemprotan disenfektan secara rutin.

"Kami Kecamatan  koordinasi sama PMK, untuk dilakukan penyemprotan sterilisasi di dalam pasar maupun di luar. Sama untuk di RT/RW dilakukan penyemprotan, karena kan di wiliyah situ sudah ada yang kena," imbuhnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved