Jukir Surabaya Tewas Mengambang
Jukir Tewas Tenggelam di Sungai Kalimas Gubeng Surabaya, Dugaan Penyakit Sarafnya Kambuh
Badrun (62) juru parkir yang ditemukan tewas mengambang di pintu air Kayoon, Sungai Kalimas, Gubeng, Surabaya, Minggu (10/5/2020) ternyata mengidap p
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Badrun (62) juru parkir yang ditemukan tewas mengambang di pintu air Kayoon, Sungai Kalimas, Gubeng, Surabaya, Minggu (10/5/2020) ternyata mengidap penyakit radang saraf.
Kondisi kesehatan yang memprihatinkan itu, belakangan diketahui sudah diidap Badrun sejak 1.5 tahun lalu.
Hal itu diungkap oleh sang istri, Khosiah (50) saat sedang mengurus kepulangan jenazah Badrun di Kamar Mayat RSU Dr. Soetomo, Surabaya.
Wanita berkerudung itu dengan raut wajah sayu menceritakan penyakit radang saraf yang diidap suaminya.
Yakni bermula saat insiden kecelakaan motor pada pertengahan 2018 silam.
Badrun mengalami benturan parah pada bagian kepala.
Namun sayang, luka itu tak kunjung mendapatkan perawatan medis secara komprehensif.
• Nasib Polisi yang Berjaga saat Ferdian Paleka Ditelanjangi dan Dibully Tahanan Lain, Ikut Kena Getah
• Menteri BUMN Erick Thohir Periksa Kesiapan Laboratorium PCR di RS PHC Surabaya, Harapannya ini
• Bank Mandiri Tanggapi ATM Minta Ganti Pin: Bukan Eror, Demi Keamanan Harus Diganti Berkala
Pasalnya, Badrun sendiri yang menolaknya, dengan alasan takut dirawat inap di dalam rumah sakit.
"Dulu jatuh dari sepeda motor. Setahun lalu. Terus kena sarafnya. Dari RS itu malah lari. Enggak mau ngamar. Takut. Minta pulang," katanya saat ditemui TribunJatim.com, di ruang tunggu Kamar Mayat RSU Dr Soetomo, Kota Surabaya.
Pascamenolak perawatan medis itu, Khosiah mengungkapkan, suaminya itu l berperangai aneh.
Acap merasa linglung, perkataannya ngelantur, kerap keluar rumah untuk tanpa izin dan tanpa tujuan.
"Linglung, ngoceh, semuanya. Ya ini tadi jalan, semua (anggota keluarga) enggak tahu," jelasnya.
Jauh sebelum menderita penyakit itu, Khosiah mengatakan suaminya itu sehari-hari bekerja sebagai juru parkir pertokoan di kawasan Jalan Tidar, Sawahan, Surabaya.
"Udah lama enggak kerja, 1.5 tahun," tuturnya.