Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kronologi Video Viral, Perang Pernyataan Bupati Lumajangd dan Bupati Bolaang Mongondow Timur

Bagaimana kisah 'perang pernyataan' antara Bupati Lumajang Thoriul Haq dan Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Salim Landjar sampai viral

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Yoni Iskandar
ISTIMEWA
Bupati Lumajang Thoriqul Haq berbincang dengan Isma, mahasiswa Lumajang yang baru pulang dari Tiongkok. 

 RIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Bagaimana kisah 'perang pernyataan' antara Bupati Lumajang Thoriul Haq dan Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Salim Landjar sampai akhirnya menjadi viral. Pernyataan dua orang perjabat publik itu terkait penanganan Covid-19 di daerah masing-masing.

Seperti diberitakan Surya, dua hari terakhir video 'perang pernyataan' dua pejabat publik itu viral. Dari pantauan Surya, setidaknya ada empat video terkait penanganan Covid-19 yang disampaikan dua orang bupati beda provinsi itu.

Dari penelusuran Surya, bermula dari pernyataan Bupati Boltim Sehan Salim Landjar terkait penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, program dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Desa.

Tribun Timur mengunggah video itu pada 26 April 2020. Video berdurasi sekitar 3 menit itu memperlihatkan bupati itu berada di sebuah ruangan, bersama beberapa orang, dan ada tumpukan beras di ruangan itu.

Mengutip dari narasi video yang ditulis oleh Tribun Timur menyebut, sebuah video yang diduga Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, Sehan Salim Landjar kini tengah viral. Dalam video tersebut, Sehan Salim Landjar terlihat marah lantaran menurutnya, mekanisme Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada warga yang terdampak virus Corona atau Covid-19 justru menyulitkan warga.

Nikita Mirzani Komentari Curhatan Ayah Angkat Syahrini Soal Wanita Agenda: Keluarin Videonya

Mengherankan, Pasien ODGJ di Tulunaggung Ini Tidak Pernah Keluar Rumah, Tertular Virus Corona

"Mau dapat BLT, BLTnya kapan? Mesti buka rekening inilah, kriteria inilah, kriteria macam-macam, negeri udah mau bangkrut menteri-menteri masih pada ngeyel semua. (BLT itu dana desa), prosesnya kan panjang. Buka rekening, kalau 4.700 emangnya Bank Sulut ada buku rekening sebanyak itu? Goblok itu, ngeyel itu menteri," kata dia (Sehan Salim Landjar) dalam video tersebut.

Dalam video berdurasi 3 menit itu, Sehan Salim bahkan merasa marah lantaran mekanisme pencairan bantuan langsung tunai (BLT) yang terlalu menyulitkan warga. Bahkan, kata dia ada warganya yang meminta beras 1 liter untuk dikonsumsi karena berbelitnya prosedur.

Lalu pada 2 Mei 2020, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menjawab pertanyaan wartawan terkait pernyataan Bupati Boltim itu. Kepada Surya, Cak Thoriq - panggilan akrab bupati itu, mengatakan, dirinya menjawab pertanyaan wartawan.

"Ketika itu saya dikonfirmasi wartawan tentang pernyataan bupati itu. Ya saya jawab," ujar Cak Thoriq kepada Surya, Jumat (8/5/2020).

Pernyataan Cak Thoriq itu disampaikan setelah dia meninjau pencairan BLT DD di Desa Denok Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang, Sabtu (2/5/2020). Pernyataan Cak Thoriq yang juga dikemas dalam video itu kemudian juga viral.

Berikut pernyataan Cak Thoriq di video tersebut "Saya Cak Throiq kecewa ada bupati bilang menteri bodoh, ya Bupati Boltim. Saya sampaikan menteri bekerja keras termasuk kita semua bupati, wali kota, semua daerah gubernur provinsi bekerja. Ngurus dituntaskan problem virus Corona atau Covid-19.

Semua melakukan hal terbaik. Melakukan pendataan tambahan melakukan inovasi program turun ke bawah. Termasuk yang saya lakukan di Desa Denok (Kecamatan Lumajang) Lumajang, kami semua serahkan bantuan langsung tunai dari dana desa secara transparan terbuka semua ditempelkan di papan di desa, di tempat umum, di masjid agar semua orang tahu, biar transparan. Siapa yang dapat, siapa yang berhak sesuai kondisi sesesungguhnya. Bisa dievaluasi, bisa diubah di musyawarah desa. Yang ingin saya sampaikan bupati bilang menteri bodoh, jangan-jangan tidak bisa ngurus daerah wilayahnya".

Video tersebut lantas viral. Rupanya pernyataan Bupati Thoriq itu ditanggapi oleh Bupati Sehan melalui sebuah wawancara, seperti terlihat dalam unggahan sebuah video pada 5 Mei 2020.

Dalam video itu, Sehan Salim menegaskan kembali pernyataan dia sebelumnya perihal rakyatnya yang harus mengeluarkan uang lebih untuk biaya transportasi demi mengambil BLT DD sebesar Rp 600.000. Sehan menegaskan, biaya yang dikeluarkan warganya bisa lebih besar daripada BLT yang diterima.

Sehan juga mengatakan jika bantuan beras yang diberikan oleh Pemkab Boltim lebih banyak daripada Pemkab Lumajang. Sehan juga mengklaim Pemkab Boltim telah bekerja sejak 4 April, jauh sebelum Pemkab Lumajang.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved