PSBB Malang Raya
Pasar Ganjil Genap di Klojen Malang Diminta Khofifah Bisa Diterapkan se Jatim: Ini Role Model
Khofifah minta pasar sistem ganjil genap di Klojen Malang bisa diterapkan di seluruh pasar di Jatim dalam memutus rantai Covid-19.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Memasuki hari pertama sosialisasi PSBB Malang Raya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi oleh Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran dan juga Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansyah meninjau Pasar Klojen Kota Malang, Kamis (14/5/2020) pagi.
Pasar Klojen Malang menjadi sasaran peninjauan Forkopimda Jatim lantaran pasar tradisional satu ini telah menerapkan physical distancing dengan metode pasar ganjil genap.
Saat ditinjau Khofifah, para pedagang di Pasar Klojen Malang sedang giliran pemilik stan ganjil. Sehingga hanya 50 persen dari kapasitas penuh pasar yang beroperasi.
• Candaan Gadis Ini Tidak Lucu, Prank Petugas Medis Kejang-kejang & Akui Kena Corona, Lihat Endingnya!
Hal ini menyebabkan pasar tradisional menjadi lengang, terjaga physical distancingnya namun tetap bisa menjalankan kegiatan ekonominya.
Tidak hanya itu, semua orang yang ada di Pasar Klojen Kota Malang juga menjalankan protokol kesehatan.
Baik penjual dan pembeli yang ada di pasar semuanya sudah mengenakan masker. Dan di beberapa sudut pasar juga disediakan tempat cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.
• Tangis Yan Vellia Istri Didi Kempot Kuak Ulah Orang Jahat, Curhat Rasanya Dibully: Tuhan Maha Tahu
• Bocor Obrolan Prabowo & Menhan China saat Masa Genting Laut China Selatan, Singgung Kekuatan Militer
"Pasar ini menggunakan format ganjil genap. Kalau sistem ini diterapkan di semua pasar, maka akan sangat baik dalam rangka upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19," kata Khofifah.
Oleh sebab itu, ia ingin agar penerapan sistem pasar ganjil genap di Pasar Klojen ini bisa menjadi role model bagi pasar-pasar di Jawa Timur.
Bukan hanya Malang Raya saja yang akan menerapkan PSBB pada 17 Mei 2020 hingga 30 Mei 2020, melainkan di seluruh pasar di Jatim.
• Teka-teki Hubungan 2 Istri Didi Kempot Saputri dan Yan Vellia Terkuak? Janji Bertemu & Cara Menyebut
"Per besok akan ada 26 pasar di Malang yang menggunakan sistem ganjil genap ini. Masing-masing penjual sudah tahu bahwa kapan waktunya ganjil dan mana yang genap. Ini adalah role model di mana physical distancing tetap berseiring dengan roda ekonomi yang masih bisa berjalan," tegas Khofifah.
Ia mengimbau pada seluruh pasar di Jatim agar segera diatur oleh masing-masing kepala daerah agar berformat physical distancing.
Selama PSBB maupun selama pandemi passr tidak boleh ditutup untuk mejaga jalannya roda ekonomi.
• Virus Serupa Covid-19 pada Kelelawar Ditemukan Peneliti, Bukti Corona Tak Bocor dari Laboratorium?
Namun penyebaran bisa dicegah dengan memberlakukan pembatasan dan penerapan protokol kesehatan.
Romlah, salah satu pedagang, mengatakan bahwa dengan pemberlakuan sistem ganjil memang cukup memberikan dampak padanya. Selain pasar tidak lama seramai biasanya, namun ia merasa lebih aman.
"Biasanya satu stan dipakai dua orang sekarang ya satu lapak satu. Dan sistemnya dilakukan dengan ganjil genap, sehingga lebih ada batasan. Kalau bicara tentang pendapatan menurun ya memang namun ini jauh lebuh baik dibanding pasar harus ditutup," tegas Romlah.
Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Arie Noer Rachmawati