Hubungan Bejat Guru SMP & Siswi Dikuak Istri dari Isi WA, Kaget Tahu Korban Hamil, Lihat Nasibnya
Sebuah sekolah SMP negeri di Kabupaten Blitar beberapa hari ini jadi pergunjngan warga.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Sebuah sekolah SMP negeri di Kabupaten Blitar beberapa hari ini jadi pergunjngan warga.
Itu karena salah seorang gurunya, Pwd (39), ditahan Polres Blitar.
Guru SMP tega menggauli siswinya hingga hamil.
Yang jadi pembicaraan warga itu, karena guru Pramuka yang asal Kelurahan/Kecamatan Sutojayan ini diduga telah membuat perut siswinya bunting.
• Bansos Covid-19 Tahap 2 Kabupaten Blitar Cair, Bupati Rijanto Salurkan 9.749 Paket untuk Warga
• Pemkot Blitar Salurkan Bonus Bantuan Rastrada dan Santunan Anak Yatim Piatu
• Nanas Banasari Blitar Didorong Bisa Ekspor, Pemintaan Pembeli Tinggi di Tengah Wabah Covid-19
"Pelaku sudah kami amankan dan mengakui semua perbuatannya tersebut," kata Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya, Jumat (15/5).
Menurutnya, terungkapnya kasus asusila ini diungkap istri pelaku sendiri.
Itu bermula dari ulah cerdik istrinya, yang berpura-pura pinjam HP pelaku saat akan mengajar. Begitu pelaku mengajar, istrinya yang juga guru di sekolah yang sama dengan pelaku itu, mengecek HP suaminya.
"istrinya menunggunya di ruang guru sambil membuka WA suaminya," paparnya.
Begitu membaca satu per satu WA, istrinya sangat kaget. Sebab, ia menemukan isi WA, yang menuntut pertangungjawaban karena si pengirim WA itu mengaku sudah tak mentruasi.
Lebih kaget lagi, tambah Fanani, WA itu ternyata dari orang yang dikenalnya. Itu tak lain adalah siswinya sendiri, yang saat ini duduk di bangku kelas 3 SMP.
WA itu tertanggal 4 Mei 2020. Itu artinya, suaminya sedang menjalin hubungan gelap dengan muridnya sendiri.
"Sehabis membaca WA itu, dia nggak marah ke suaminya. Namun, ia langsung pulang dan menunggu suaminya di rumah. Sebab, itu dianggap aib keluarganya sehingga harus diselesaikan di rumah," ungkapnya.
Begitu suaminya tiba di rumah, istrinya yang sudah menahan emosi itu lansung muntap. Suaminya dimarahi dan dianggap tega mengkhianatinya, apalagi sampai melakukan hal tak senonoh dengan muridnya sendiri.
Tak cukup hanya memarahi suaminya, ia kemudian mendatangi rumah korban, dengan menunjukkan bukti-bukti chattingan antara korban dan suaminya.
"Di rumah korban, istri pelaku tak menemui korban karena memang tujuannya, hanya memberi tahu orangtua korban," ungkapnya.
Setelah memberi orangtua korban tentang hubungan terlarang itu, istri pelaku menyarankan kasus dugaaan pencabulann yang korbannya masih di bawah umur itu dilaporkan. Dan, orangtua korban juga menuruti, kemudian melaporkan pelaku ke Polres Blitar.
"Selang sehari dari laporan itu, pelaku, kami tahan. Dan, ia mengakui kalau itu perbuatannya," paparnya.
Menurut Fanani, perbuatan bejat pelaku itu terjadi pertama kali di rumahnya pada 22 Februari 2020. Itu terjadi siang hari atau pukul 12.00 WIB di saat jam pelajaran masih berlangsung.
Termasuk, istrinya juga masih mengajar dan anaknya juga belum pulang sekolah. Tahu rumahnya kosong, pelaku mengajak korban ke rumahnya, sambil dibonceng sepeda motor.
"Korban juga belum waktunya pulang namun dipaksa pelaku, untuk diajak ke rumahnya. Karena yang mengajak gurunya sehingga korban tak berani menolak," paparnya.
Ditambahkan Fanani, jarak rumah pelaku dengan sekolahannya itu sekitar 4 km. Karena itu, korban dibonceng sepeda motor oleh pelaku.
Sesampai di rumahnya, pelaku melancarkan aksinya dengan melakukan bujuk rayu, hingga akhirnya korban tak berdaya.
Rupanya, itu bukan hanya sekali, namun perbuatan berikutnya juga berlangsung di rumah pelaku. Waktunya juga siang hari di saat istrinya mengajar.
Mungkin, tanpa di sadari pelaku, kalau ada guru yang menciumnya, pelaku seperti tak berdosa. Akhirnya, istrinya juga curiga, hingga akhirnya berpura-pura meminjam HP suaminya. Begitu dicek isi WA-nya, akhirnya terungkap kasus ini