Keharuan Warga Dusun Robu Bangkalan Dapat Sembako, Kondisi Alam Bikin Warga ke Pasar Tiap Bulan
Kepala Dusun Robu Desa Lantek Barat H Ali mengungkapkan, pergi ke pasar bisa dilakukan warganya setiap seminggu atau bahkan hingga sebulan sekali.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNMADURA.CO, BANGKALAN - Bagi masyarakat umum, pergi ke pasar menjadi kegiatan rutin atau cukup melalui layanan teknologi pesan antar, Cash on Delivery (COD) untuk memenuhi kehidupan sehari-sehari.
Namun tidak demikian bagi masyarakat Dusun Robu Desa Lantek Barat Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan.
Kepala Dusun Robu Desa Lantek Barat H Ali mengungkapkan, pergi ke pasar bisa dilakukan warganya setiap seminggu atau bahkan hingga sebulan sekali.
• Razia Polisi Gagalkan Pemudik dari Probolinggo ke Bangkalan, Pemudik: Tinggal Sedikit Lagi Sampai
• Kunjungi ke Pesantren Ibnu Cholil, LaNyalla Disambut Bupati dan Anggota DPRD Bangkalan
Pilihannya hanya dengan berjalan kaki atau menunggu angkutan umum berupa mobil pikap. Itu pun jika ada yang melintas.
"Jauh, belanjanya ke Pasar Tanah Merah. Jika berangkat pukul 06.00 WIB dengan jalan kaki, kembali ke sini sekitar pukul 13.00," ungkap H Ali, Rabu (20/5/2020).
Dusun Robu berpenduduk hanya 84 jiwa. Dengan kondisi alam perbukitan, mayoritas penduduknya bercocok tanam atau pergi merantau ke Surabaya dan Jakarta.
Akses menuju dusun tersebut berliku dengan luas jalan seukuran bodi mobil, di beberapa titik jalan dipenuhi bebatuan, dan juga tanjakan.
Dibutuhkan waktu tempuh hampir satu jam menggunakan mobil dari jalan kabupaten ke dusun yang baru bisa menikmati listrik pada tahun 2002 itu.
H Ali menyatakan, tiang listrik sudah terpasang tapi belum tersambung. Sampai sekarang jaringan listrik masih bersifat tol-tolan.
"Alhamdulillah ada bantuan 20 paket sembako untuk warga kami. Ini sangat membantu," pungkasnya.
Bantuan paket sembako itu merupakan bagian dari rangkaian bhakti sosial DPC Partai Demokrat Bangkalan.
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bangkalan H Abdurachman mengungkapkan, pihaknya sengaja mencari kawasan pelosik yang akses sulit terjangkau.
"Kita tahu sendiri kan, mobil yang sampean tumpangi sempat terperosok karena medannya berat," ungkapnya kepada sejumlah awak media.
Ia menjelaskan, pihaknya langsung menghubungi Kepala Dusun Robu H Ali begitu mengetahui bahwa di kawasan tersebut membutuhkan bantuan.
"Kami minta data mereka yang kurang mampu secara ekonomi. Tapi mereka tidak ter-cover PKH, BPNT, atau pun BLT," jelas pria yang juga anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bangkalan itu.