Kisah Pilu Bocah Bantu Cari Nafkah dengan Jajakan Jalangkote, Ternyata Sering Dibully, Pelaku: Iseng
Cerita bocah bantu orangtua jajakan jalangkote, ternyata sering di bully. Berikut ini pengakuan pelaku selengkapnya!
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah memilukan yang menimpa bocah 12 tahun berinisial RL di Sulawesi Selatan yang belakangan ini ramai diperbincangkan dan viral di media sosial.
RL penjual jalangkote merupakan korban perundungan atau bully yang dilakukan sejumlah pemuda.
RL setiap harinya membantu orangtuanya mencari nafkah dengan berjualan jalangkote keliling.
Kegiatan berjualan itu RL lakukan sepulang dari sekolah.
Niat baik RL membantu orangtuanya menjajakan jajanan jalangkote itu malah berakhir dirinya menjadi korban perundungan.

Video perundungan terhadap RL pun baru-baru ini beredar luas di media sosial.
Dalam video viral yang beredar, RL tampak dipukul hingga dibanting di Kabupaten Pangkep.
Perisitiwa bullying bocah yang jualan jalangkote itu diketahui terjadi pada Minggu (17/5/2020) sore.
Perbuatan pemuda itu pun sontak menuai kecaman dari warganet.
Hingga akhinya polisi pun turun tangan mengamankan pemuda yang terlibat dalam kasus perundungan itu.
• Raffi Ahmad Ungkap Keganjilan saat Geledah Rumah Mewah Muzdalifah, Lihat Hantu & Temukan Benda Aneh
• Ketabahan Berbuah Manis, Rizal Korban Bully, Dapat Motor & Beasiswa 3 Tahun dari Gubernur Sulsel
Dikutip dari Kompas.com ( TribunJatim.com Network ), aktifitas RL sehari hari tidak lain adalah menjajakan jajanan jalangkote, cemilan khas Sulawesi.
Ia sering mendapat perundungan dari kelompok pemuda dan anak-anak di jalanan.
Hal tersebut disampaikan langsung Paur Humas Polres Pangkep, Aiptu Agus Salim, saat dikonfirmasi, Senin (18/5/2020).
Dikatakannya bahwa kejadian perundungan sering dialami RL.
Hanya saja baru kali ini yang terbilang keterlaluan lantaran disertai pemukulan dan dorongan hingga tersungkur di tanah.

"Kasihan, sering di-bully oleh kelompok pemuda maupun anak-anak saat dia keliling berjualan jalangkote.
Mungkin karena tubuhnya yang gemuk sehingga mendapat perlakuan itu. Tapi, kali ini sungguh kelewatan kelompok pemuda Firdaus yang kini sudah diamankan polisi," ujar Agus.
Agus mengungkapkan bahwa RL setiap harinya membantu orangtuanya mencari nafkah dengan berjualan jalangkote keliling.
Hal itu dilakukan RL sepulang dari sekolah.
"RL memang dari keluarga tidak mampu, jadi dia harus membantu ayah dan ibunya mencari nafkah. Ya saat mencari nafkah itulah, RL sering di-bully dan dia tetap sabar hadapi orang-orang," tuturnya.
• Anak Semata Wayang Inul Daratista Ulang Tahun, Istri Adam Suseno: Tumbuhlah Besar Jadi Lelaki Hebat
• Video Perawat Dibully Tetangga, Diteriaki Virus, Anak Perempuannya Ketakutan Disemprot Disinfektan
Sementara itu Agus menjelaskan, Firdaus (26) yang melakukan pemukulan terhadap RL telah diamnakan di Mapolres Pangkep.
Demikian pula dengan tujuh orang rekan Firdaus lainnya yang masih diperiksa sebagai saksi.
Setelah diperiksa, polisi menetapkan delapan orang tersebut sebagai tersangka.
Terungkap pula motif delapan orang tersangka kasus perundungan tersebut melakukan perbuatan.
Mereka mengaku jika perbuatannya itu karena iseng untuk bahan candaan.
Kepala Polres Pangkep AKBP Ibrahim Aji dalam keterangan persnya, Senin (18/5/2020), mengungkapkan, kedelapan tersangka hanya iseng untuk mengerjai korban RL (12), penjual keliling jalangkote.
Berdasarkan pengakuan tersangka, korban pernah mengungkapkan bahwa dirinya sebagai jagoan di daerah tersebut.
"Korban pernah bercanda dan mengatakan dalam bahasa Bugis (iya' tolo'na Ma'rang) yang artinya iya jagoannya daerah Ma’rang. Di situlah, para tersangka mengerjai korban sebagai bahan candaan, tetapi kelewat batas," katanya.
Meski begitu, para tersangka tetap akan diproses hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
• Kisah Jatuh Bangun Puteri Ningrat Prasojo 2019 Kembangkan Passion, Stay Positive demi Ucap Syukur
• Irwan Mussry Pernah Jadi Bucin, Maia Bongkar Romantisnya Suami saat Pacaran: Demi Yayangnya dan Al
Apalagi, dalam peristiwa itu Firdaus memukul korban dan mendorongnya hingga tersungkur.
"Akibat perbuatan Firdaus, korban menderita luka lecet di lengan kirinya. Sedangkan tujuh tersangka lainnya tetap diproses hukum karena mem-bully anak di bawah umur sesuai Undang-Undang Perlindungan anak," jelasnya.
Ibrahim menambahkan baha tersangka Firdaus yang memukul hingga korban terjatuh dikenakan Pasal 80 UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman tiga tahun enam bulan.
Sedangkan tujuh orang rekan Firdaus dikenakan Pasal 76c UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman tiga tahun enam bulan akibat peranannya.
Dapat Bantuan

Bocah korban bullying atau perundungan di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan mendapat sepeda baru dan paket sembako, Minggu (17/5/2020).
Sebuah sepeda baru dan paket sembako tersebut diberikan oleh komunitas sosial IAM Pangkep, Minggu malam.
Dikutip dari Tribunnews.com (grup TribunJatim.com ), Anggota IAM Centre Pangkep, Saifullah Bonto, mengungkapkan sepeda dan paket sembako diterima RL di kediamannya di Taladilau, Kelurahan Talaka, Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkep.
Wujud dukungan tersebut baru diterima RL pada pukul 24.00 WITA sepulangnya ia dari Polres Pangkep.
"Kami berikan jam 12 malam tadi, kami menunggu RL pulang dari Polres," ujar Saifullah kepada Tribunnews.com (grup TribunJatim.com ) melalui sambungan telepon, Senin (18/5/2020) pagi.
• Pulang Dibully, Bocah Penjual Gorengan Ciumi Adiknya, Minta Maaf Tak Bisa Belikan Popok, Ibu Kaget
• Lebih Heboh dari Ferdian Paleka, Prank Kotak Isi Mayat Bayi VIRAL, Penerima Dihentikan Mendadak: Bau
Saifullah mengungkapkan, pihaknya mengetahui kejadian bullying terhadap Rizal pada Minggu sore.
"Kebetulan IAM Centre kemarin sedang membagikan paket sembako di daerah Ma'rang, pas kami kembali ke Posko ternyata sudah viral," ungkapnya.
Mendapati hal itu, Adnan Muis, founder IAM Centre menginiasi untuk memberikan paket sembako dan sepeda.
"Toko sepeda sudah pada tutup tapi alhamdulillah ada channel kami yang memiliki stok sepeda," ungkap Saifullah.
Saifullah mengungkapkan pihaknya ingin Rizal kembali senang setelah mendapatkan perundungan.
"Ini sebagai penyemangat," ujarnya.
• Anang hingga Al Ghazali Pasang Badan Bela Ahmad Dhani, Suami Ashanty: Jerinx SID Tak Satu Level?
• Kisah Sedih Perawat Pelayanan Covid-19, Setelah Viral Perawat Ari, Total Ada Puluhan yang Juga Gugur
Sementara itu Saifullah menyebut Rizal dan keluarga senang atas dukungan yang diberikan.
Diungkapkan Saifullah, Rizal berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Menurut informasi yang didapat Saifullah, Rizal saat ini duduk di kelas 5 SD.
"Rizal anak nomor 2 dari 3 bersaudara," ujar Saifullah.
Keluarga menyebut Rizal belum lama berjualan pastel atau biasa disebut jalangkote.
Rizal menjajakan jalangkote dengan berkeliling menggunakan sepeda.
"Rizal berjualan untuk membantu ekonomi keluarga," ungkap Saifullah
(Tribunnewsbogor.com/Mohamad Afkar S)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsbogor.com dengan judul Cerita Bocah Bantu Orang Tua Jajakan Jalangkote, Ternyata Sering Dibully, Ini Pengakuan Pelaku