Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona

Nasib Miris Perawat Viral Pakai Bikini di Balik APD, 'Stres Tinggi', Aliansi Dokter Bela Mati-matian

Kini, nasib dan kondisi si perawat setelah fotonya pakai bikini dibalik APD viral di media sosial pun terkuak.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Medcom.id
Ilustrasi - Foto perawat pakai bikini di balik APD viral di media sosial. Kini nasib miris dialami si perawat yang stres tinggi, namun dibela mati-matian oleh aliansi dokter. 

TRIBUNJATIM.COM - Foto perawat pakai bikini di balik APD viral di media sosial belakangan ini.

Foto perawat di Rusia ini jadi sorotan setelah diunggah salah seorang pasien di Tula, sekitar 193 km dari Moskwa, di mana disebut "tidak ada keluhan" dari bangsal yang ditangani.

Kini, nasib dan kondisi si perawat setelah fotonya viral di media sosial pun terkuak.

Dory Harsa Fix Keluar? Yan Vellia Istri Didi Kempot Ekspos Formasi Baru Band Lare Jawi, Fans Kecewa

Mendapat Hukuman

Sosok perawat yang viral pakai bikini di balik alat pelindung diri (APD) itu kini dilaporkan menerima hukuman.

Kepala rumah sakit Tula disebut tidak senang, dan memberi hukuman bagi si perawat karena dianggap tidak mematuhi standar pakaian medis.

Si tenaga medis itu disebut berusia sekitar 20-an, dan mengaku "terlalu panas" mengenakan pakaian ners di balik APD saat merawat pasien.

Dilansir Daily Mail Rabu (20/5/2020) via Kompas.com, kepada manajer rumah sakit, dia mengaku tidak tahu jika pakain pelindung yang dipakainya transparan.

Bentuk Tubuh Istri Kedua Didi Kempot Dikomentari, Balasan Yan Vellia Panen Reaksi, Singkat & Adem

Apa pun alasannya, departemen kesehatan Regional Tula menjatuhkan sanksi disiplin karena melanggar aturan dalam berseragam.

Manajernya mengungkapkan, perempuan itu mengaku memakai "lingerie", namun kemudian diklarifikasi bahwa si pekerja medis memakai "pakaian renang".

Salah satu pasien mengatakan, tidak ada keberatan dari pasien pria di bangsal virus Corona atau Covid-19.

Meski diakui ada yang "merasa malu".

Niko Faisal, Pengganti Dory Harsa di Lare Jawi, Istri Didi Kempot Yan Vellia Ekspos Sosoknya, New

Salah satu pembaca di harian lokal, Tula News memuji perawat itu.

"Setidaknya ada seseorang yang punya rasa humor di realitas suram ini," kata Sergey Ratnikov.

Mengapa dia harus mendapat hukuman?" tanya pembaca lainnya yang bernama Albert Kuzminov.

Netizen lainnya menyebut si pekerja medis berpakaian seperti itu karena kepanasan.

"Mungkin kalian harus berteriak kepada manajemen rumah sakit. Sebab, mereka tidak menyediakan sistem pendingan ruangan yang layak," ujar warganet.

Sementara pengguna media sosial dengan nama Marina Astakhova menyatakan, dia memuji si ners karena sudah menaikkan semangat pasien.

Adapun netizen dengan nama Valery Kapnin menulis, justru pekerja medis itu harus mendapat penghargaan karena dia tetap berdedikasi atas tugasnya.

UPDATE CORONA di Nganjuk Jumat 22 Mei, 4 Kasus Baru Positif, Ada Nenek 78 Tahun Kluster Rekreasi

Kondisi Si Perawat Diungkap Rekan: Stres Tinggi

Si perawat tidak berbicara setelah insiden foto dia mengenakan bikini viral, juga tak dijelaskan hukuman apa yang dijatuhkan kepadanya.

Namun, kondisinya baru-baru ini terungkap.

Ia disebut syok dan takut kehilangan pekerjaan.

Kolega, dokter, dan politisi membelanya di mana mereka menuding petinggi di rumah sakit Tula gagal menyediakan pelindung untuk merawat pasien virus corona.

UPDATE CORONA di Bangkalan Jumat 22 Mei, Total 28 Positif Covid-19, Satu Pasien Baru Petugas Medis

Mereka menyatakan, perawat itu tidak mendapatkan pakaian pantas untuk dipakai di balik APD, yang disebut terlalu tipis untuk menangkalnya dari virus.

Pembelaan itu muncul setelah salah satu tenaga medis mengungkapkan, ners muda itu "terlalu panas" saat bertugas dan tidak sadar pakaiannya transparan.

"Kini dia berada dalam stres tinggi," ujar salah seorang kolega kepada harian lokal Rusia, Komsomolskaya Pravda dikutip Daily Mail Kamis (21/5/2020).

Kolega yang tak ingin disebutkan identitasnya itu berujar, temannya itu berada dalam keadaan syok dan takut kehilangan pekerjaannya.

Isi Bunker Sembunyi Rp 134 M Milik Konglomerat, Kemewahan saat Hindari Corona, Fasilitas Fantastis

Kepala Aliansi Dokter, Dr Anastasia Vasilyeva, yang sudah mengkritik respons Moskwa atas Covid-19, juga memberi pembelaan bagi gadis muda itu.

Dr Vasilyeva menegaskan jika dia datang kepadanya, dia akan melindunginya seraya melayangkan kritikan atas APD yang dikenakannya.

"Fakta bahwa kostumnya mempunyai kualitas yang tidak memenuhi standar adalah kesalahan rumah sakit, bukan perawatnya," tegas Vasilyeva, dikutip TribunJatim.com, Jumat (22/5/2020).

Terkuak Ancaman ke Amien Rais Jelang Soeharto Turun, Telepon Gelap & Disiram Air Keras: Menegangkan

Dr Vasilyeva melanjutkan dari foto yang dirilis Tulskie Novosti menunjukkan si tenaga kesehatan memakai pakaian pelindung dari bahan plastik.

Menurutnya, mereka harus memerhatikan bukan karena si ners yang hanya memakai pakaian dalam.

Tapi pakaian yang dipakai tak sesuai syarat.

Pertama, ujar Dr Vasilyeva, pakaian pelindung dari virus corona tidak transparan, dan meyakini bahan yang digunakan sangat berbeda.

"Dia tidak melanggar hukum. Jadi mengapa, jika tahu bahan itu panas, harus terus bertahan yang bisa membahayakan dirinya," ujar Vasilyeva.

Welcome New Normal: Skenario Mendikbud Mulai Tahun Ajaran Baru & Protokol Kesehatan saat Pandemi

Salah satu pekerja medis yang bekerja dengan gadis itu mengungkapkan, mereka tidak berkata sepatah kata pun karena takut bakal semakin menyakitinya.

"Semuanya terjadi begitu gampang di Tula. Dia akan mendapat perundungan," ucap si kolega yang menerangkan, insiden itu terjadi karena mereka kekurangan APD.

Perawat Oksana Drybo, yang bekerja di Rumah Sakit Regional Tula, menyatakan publik seharusnya memahami mengapa temannya itu demikian.

Drybo mengeluhkan semua tenaga medis tentu tak ingin mengenakan baju transparan.

Tetapi, mereka tidak mempunyai pilihan lain.

"Bahkan pakaian terawang pun tidak ada," keluhnya.

Gejala Baru Covid-19 Bikin Dokter Kewalahan, Kondisi Pasien ini Langka: Cepat Membaik Lalu Memburuk

Kabar mengenai si tenaga medis muda yang viral sampai ke telinga politisi Moskwa.

Mantan petinju profesional Nikolai Valuev berujar, pasien Covid-19 yang dirawat gadis itu harus menulis bentuk dukungan yang disampaikan ke pemerintah.

"Mari berharap bahwa si perawat yang penampilannya seperti itu mendapatkan simpati dari pasien pria yang dia rawat," ujar Valuev .

Senator Vladimir Krugly berkata, dalam pandangannya memang terdapat pelanggaran aturan.

Namun tenaga medis itu tak perlu sampai dihukum.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hanya Pakai Bikini di Balik APD, Perawat di Rusia Dihukum" dan "Fotonya Hanya Pakai Bikini di Balik APD Viral, Perawat di Rusia Syok".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved