Virus Corona di Jawa Timur
Angka Kematian Pasien Covid-19 Jatim Tinggi, Dokter Paru RSUD dr Soetomo Singgung 2 Faktor Ini
Staf Medis Ilmu Penyakit Paru RSUD dr Soetomo, dr Tutik Kusmiati SpP(k) sebut faktor ekonomi dan edukasi jadi penyebab angka kematian Covid-19 tinggi.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tingginya angka kematian pasien Corona ( Covid-19 ) di Jawa Timur mendapat sorotan para pakar kesehatan, salah satunya tim medis bagian paru RSUD dr Soetomo Surabaya.
Dalam Webinar Medtrain yang diadakan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Staf Medis Ilmu Penyakit Paru RSUD dr Soetomo, dr Tutik Kusmiati SpP(k) menyebut ada keterkaitan antara faktor ekonomi yang rendah dengan minimnya pengetahuan terkait Covid-19.
Hal tersebut menyebabkan ledakan jumlah pasien Covid-19 beberapa hari terakhir di Jawa Timur.
• Akhirnya China Akui Simpan Virus Corona di Lab, Rahasia Soal Kebocoran Terkuak, Ini Fakta Ilmiahnya
• Curhat Pengusaha Restoran di Surabaya yang Habis-habisan di Masa PSBB, Terpaksa Jual Mobil dan Tanah
"Minimnya pengetahuan menyebabkan pasien datang ke rumah sakit saat mengalami sesak napas sehingga penanganan dan pengobatan menjadi lebih sulit. Pasien rata-rata datang dalam kondisi stadium lanjut ditambah adanya penyakit komorbit membuat angka kematian menjadi lebih tinggi," urainya.
Berbeda dengan pasien yang berpendidikan yang mengalami batuk, demam hanya satu sampai dua hari langsung datang ke rumah sakit. Hal ini membuat penanganan pasien lebih cepat dan tidak membutuhkan ventilator.
Sementara itu, satgas Covid-19 RSUD dr Soetomo, dr Arief Bakhtiar SpP memaparkan kebanyakan pasien dibawa ke rumah sakit memang dalam kondisi yang telah berat.
• Lowongan Kerja Terbaru dari Indomaret, Tersedia 5 Posisi untuk Lulusan SMA, S1, S2, Cek Persyaratan!
• Wali Kota Sutiaji Optimis PSBB Malang Raya Cukup Satu Putaran, Siap Memasuki New Normal
Di rumah sakit pemprov Jatim ini, sudah ada 17 pasien meninggal per 5 Mei 2020.
Jumlah ini hanya 18 persen dari pasien terkonfirmasi Covid-19 atau PDP yang ada di RSUD dr Soetomo. Sisanya masih dilakukan perawatan ataupun sudah sembuh.
"Yang meninggal dengan usia diatas 40 tahun sebanyak 88 persen, sisanya pasien dibawah 40 tahun dengan penyakit bawaan,"lanjutnya.
• PSBB Surabaya Raya Diperpanjang hingga 8 Juni, Berikut Isi Surat Keputusan Gubernur: Ada 6 Poin
Dr Arief memaparkan 50 persen pasien meninggal dalam kondisi memakai ventilator. Sedangkan sisanya tidak memakai ventilator atau memang sedang mengantri ventilator.
"Yang tidak pakai ventilator meninggal gagal nafas, hanya dua orang yang meninggal tanpa gagal nafas," urainya.
Sejumlah penyakit yang biasanya memperburuk kondisi pasien Covid-19 dikatakan dr Arief yaitu diabetes, penyakit paru, hipertensi dan obesitas.
Penulis: Sulvi Sofiana
Editor: Heftys Suud