Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

BERITA TERPOPULER JATIM: Gadis Blitar Dirudapaksa 5 Pria hingga Angka Kematian Covid-19 Jatim Tinggi

Berita terpopuler Jatim, Rabu (27/5/2020) nahas gadis Blitar dirudapaksa lima pria hingga tingginya angka kematian pasien Covid-19 Jawa Timur.

Editor: Hefty Suud
KOLASE ISTIMEWA - Tribun Style
Ilustrasi gadis Blitar dirufapaksa 5 pria - Angka kematian pasien Covid-19 Jatim tinggi. 

TRIBUNJATIM.COM - Beragam berita menarik yang terjadi di wilayah Jatim terangkum dalam berita terpopuler Jatim hari ini, Rabu (27/5/2020).

Pada berita terpopuler Jatim hari ini dibuka dengan kisah nahas gadis Blitar dirudapaksa lima pria.

Aksi bejat pelaku terungkap dari rekaman video sangat vulgar yang dilaporkan orangtua korban ke Polsek Kalidawir.

Selanjutnya ada update PSBB Surabaya Raya tahap 3.

PSBB Surabaya Raya tahap 3 ini, pemerintah setempat lebih memperketat pengawasan serta memberdayakan SDM hingga ke tingkat kampung.

Terakhir, tingginya angka kematian pasien Corona ( Covid-19 ) di Jawa Timur mendapat sorotan para pakar kesehatan, salah satunya tim medis bagian paru RSUD dr Soetomo Surabaya.

Momen Ulang Tahun Ahmad Dhani ke-47, Suami Mulan Unggah Foto Tokoh Dunia, El Rumi Ikut Berkomentar

Ingin tahu berita selengkapnya, berikut berita terpopuler Jatim hari ini, Rabu (27/5/2020) yang dirangkum TribunJatim.com untuk Anda:

1. Penderitaan Gadis Blitar Dinodai Lima Pria, Video Rekaman Sangat Vulgar Jadi Bukti Aksi Biadab

Ilustrasi gadis SMP dinodai pria Surabaya.
Ilustrasi gadis Blitar dinodai 5 pria.

Nahas menimpa gadis 18 tahun warga Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.

Melati (18), nama samaran, mengalami rudapaksa yang dilakukan oleh lima orang pelaku. 

Personil Polsek Kalidawir telah menangkap lima terduga pelaku rudapaksa Melati (18).

Keinginan Douglas Costa Pensiun Dini dari Juventus, Cedera yang Sering Kambuh Jadi Sebab

Mereka terdiri dari empat laki-laki dewasa dan satu masih di bawah umur.

Terungkapnya kasus ini bermula dari rekaman adegan tidak senonoh itu.

Kapolsek Kalidawir AKP Santoso melalui Kanit Reskrim, Ipda Bambang Kurniawan mengungkapkan, awalnya ada video rekaman seorang gadis yang diperlakukan tidak semestinya.

Video itu sangat vulgar, karena gadis itu dirudapaksa bergiliran dengan keji.

Video itu kemudian diselidiki oleh Bambang, hingga bisa mengidentifikasi Melati.

"Kami kemudian mengonfirmasi ke orang tua gadis itu, dan ternyata memang benar," terang Bambang, Selasa (26/5/2020).

Baca Selengkapnya

2. UPDATE PSBB Surabaya Raya Tahap 3: Pengawasan Terus Diperketat, SDM Tingkat RT Terus Dilibatkan

Pantauan saat PSBB Surabaya di Jalan Jalan Ahmad Yani, lalu lintas tampak Lenggang, Sabtu (2/5/2020).
Pantauan saat PSBB Surabaya di Jalan Jalan Ahmad Yani, lalu lintas tampak Lenggang, Sabtu (2/5/2020). (TRIBUNJATIM.COM/MAYANG ESSA)

Mari simak informasi terupdate soal PSBB Surabaya Raya tahap 3 yang resmi diperpanjang sejak Senin (25/5/2020).

Seperti diketahui, mulai hari ini, PSBB Surabaya, PSBB Sidoarjo, dan PSBB Gresik resmi diperpanjang hingga 8 Juni 2020 mendatang.

Kebohongan China Soal Virus Corona Terbongkar, Amerika Lihat Bukti, Sumber Virus dari Kelelawar?

Sementara itu, di PSBB Surabaya Raya tahap 3 ini, pemerintah setempat lebih memperketat pengawasan serta memberdayakan SDM hingga ke tingkat kampung.

Dilansir dari Surya Online, TribunJatim.com mencoba merangkum informasi selengkapnya dalam poin berikut.

1. Update PSBB Surabaya, Pemkot Buat Program Kampung Wani Jogo Suroboyo

Pada PSBB Surabaya Raya tahap ketiga ini, Pemkot Surabaya bakal lebih mengaktifkan dan melibatkan warga hingga tingkat kampung.

Apalagi, Pemkot telah meluncurkan program Kampung Wani Jogo Suroboyo, upaya itu secara umum diambil untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya adalah dengan membuat atau meningkatkan civil society, jadi kita ingin memotivasi untuk pemberdayaan di tingkat RW atau di tingkat kampung," kata Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto, Senin (25/5/2020).

Langkah itu telah dimulai Pemkot dengan mengumpulkan seluruh Camat, Kepala Puskesmas serta seluruh Forkopimda Surabaya. Kampung-kampung juga bakal memiliki Satgas khusus di tingkat RW.

Baca Selengkapnya

3. Angka Kematian Pasien Covid-19 Jatim Tinggi, Dokter Paru RSUD dr Soetomo Singgung 2 Faktor Ini

Webinar pemaparan satgas Covid-19 RSUD Dr Soetomo, dr Arief Bakhtiar SpP dalam Webinar Medtrain  yang diadakan Fakultas Kedokteran Universits Airlangga.
Webinar pemaparan satgas Covid-19 RSUD Dr Soetomo, dr Arief Bakhtiar SpP dalam Webinar Medtrain yang diadakan Fakultas Kedokteran Universits Airlangga. (ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM)

Tingginya angka kematian pasien Corona ( Covid-19 ) di Jawa Timur mendapat sorotan para pakar kesehatan, salah satunya tim medis bagian paru RSUD dr Soetomo Surabaya.

Dalam Webinar Medtrain yang diadakan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Staf Medis Ilmu Penyakit Paru RSUD dr Soetomo, dr Tutik Kusmiati SpP(k) menyebut ada keterkaitan antara faktor ekonomi yang rendah dengan minimnya pengetahuan terkait Covid-19.

Hal tersebut menyebabkan ledakan jumlah pasien Covid-19 beberapa hari terakhir di Jawa Timur.

 "Minimnya pengetahuan menyebabkan pasien datang ke rumah sakit saat mengalami sesak napas sehingga penanganan dan pengobatan menjadi lebih sulit. Pasien rata-rata datang dalam kondisi stadium lanjut ditambah adanya penyakit komorbit membuat angka kematian menjadi lebih tinggi," urainya.

Berbeda dengan pasien yang berpendidikan yang mengalami batuk, demam hanya satu sampai dua hari langsung datang ke rumah sakit. Hal ini membuat penanganan pasien lebih cepat dan tidak membutuhkan ventilator.

Sementara itu, satgas Covid-19 RSUD dr Soetomo, dr Arief Bakhtiar SpP memaparkan kebanyakan pasien dibawa ke rumah sakit memang dalam kondisi yang telah berat.

Di rumah sakit pemprov Jatim ini, sudah ada 17 pasien meninggal per 5 Mei 2020.

Jumlah ini hanya 18 persen dari pasien terkonfirmasi Covid-19 atau PDP yang ada di RSUD dr Soetomo. Sisanya masih dilakukan perawatan ataupun sudah sembuh.

"Yang meninggal dengan usia diatas 40 tahun sebanyak 88 persen, sisanya pasien dibawah 40 tahun dengan penyakit bawaan,"lanjutnya.

Dr Arief memaparkan 50 persen pasien meninggal dalam kondisi memakai ventilator. Sedangkan sisanya tidak memakai ventilator atau memang sedang mengantri ventilator.

"Yang tidak pakai ventilator meninggal gagal nafas, hanya dua orang yang meninggal tanpa gagal nafas," urainya.

Sejumlah penyakit yang biasanya memperburuk kondisi pasien Covid-19 dikatakan dr Arief yaitu diabetes, penyakit paru, hipertensi dan obesitas.

Baca Selengkapnya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved