Idulfitri 2020
Penjual Ketupat Tulungagung Raup Untung Berlimpah Jelang Hari Raya Kupatan saat Pandemi Covid-19
Menjelang Hari Raya Kupatan (ketupat), para pedagang ketupat di sepanjang Jalan KH R Abdul Fatah Tulungagung ketiban rezeki.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Perayaan Idulfitri di tengah pendemi virus Corona atau Covid-19 memang ditiadakan.
Tradisi silaturahmi yang meriah berganti dengan suasana sepi, karena larangan saling berkunjung selama Lebaran.
Namun menjelang Hari Raya Kupatan (ketupat), para pedagang ketupat di sepanjang Jalan KH R Abdul Fatah Tulungagung justru ketiban rezeki.
Sebab penjualan ketupat tahun ini mencapai dua kali lipat dibanding tahun kemarin.
Salah satu penjual ketupat bernama Sulastri (56), bisa menjual hingga 1.000 buah ketupat dari pagi hingga menjelang siang, Jumat (29/5/2020).
Padahal tahun lalu sehari Sulatri hanya menjual 500 ketupat per hari.
• 20 Bangunan di Pantai Sine Rusak Parah Akibat Terjangan Rob, Pemkab Tulungagung akan Relokasi Warga
• Pedagang Pasar Pare Kediri Sudah Terapkan Physical Distancing, Cegah Penyebaran Covid-19
"Alhamdulillah, yang cari ketupat ternyata masih banyak," ujar Sulastri.
Larisnya ketupat ini di luar perkiraan Sulastri, mengingat Idulfitri berjalan tanpa kemeriahan.
Karena banyaknya permintaan, harga ketupat pun mengalami kenaikan.
Jika tahun lalu setiap 10 ketupat dijual Rp 10.000, dan kini dibanderol Rp 12.000 per 10 buah.
• Bupati Tulungagung Sebut Penutupan Jalan Siang Hari untuk Tekan Penyebaran Covid-19 Berlebihan
• Resmikan Kampung Tangguh Covid-19, Bupati Blitar Rijanto Ingin Tumbuhkan Gerakan Gotong Royong
"Selain menjual ketupat, saya juga menjual janur sebagai bahan bakunya," ucap Sulastri.
Untuk janur, Sulatri memasang harga Rp 35.000 per batang.
Sehari sebelumnya, Sulatri mengaku sudah menjual satu rit janur, setara satu pikap.

Daun kelapa muda ini dibeli dari wilayah Pantai Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.
Penjual ketupat lainnya, Kasmini mengaku kewalahan memenuhi permintaan.
• Banjir Rob Sapu Permukiman Warga di Pantai Sine Tulungagung, Warung Pinggir Pantai Tinggal Setengah
• 66 Perjalanan Kereta Dibatalkan, Penumpang KA Daop 7 Madiun pada Lebaran 2020 Turun hingga 90 Persen
Ia bahkan meminta anak dan cucunya untuk membantu membuat ketupat di lokasi.
Banyaknya permintaan ketupat ini dimungkinkan karena jumlah penjual tidak seramai tahun sebelumnya.
"Saya bawa janur dari luar, terus saya buat di sini dan langsung dijual," ucap Kasmini yang ditemui di sekitar Pasar Ngemplak, Tulungagung.
Sementara seorang pembeli bernama Siswanto mengaku memanfaatkan momentum kupatan (ketupatan) untuk menjalin silaturahmi.
• ASN Tulungagung yang Reaktif Covid-19 Sempat Melawan, Gugus Tugas: Terpaksa Menekan Lewat Ladis
• Penerapan PSBB Kota Batu Diklaim Aman Terkendali, Namun Pemkot Sebut Warga Kurang Disiplin
Ia berencana mengirimkan ketupat dan sayur kepada para tetangga, sebagai ganti silaturahmi saat Lebaran kemarin.
"Kalau pas Lebaran kan dilarang saling berkunjung. Makanya kupatan ini saya manfaatkan untuk kirim-kirim ketupat sayur," ucapnya.
Editor: Dwi Prastika