PSBB Malang Raya
Banyak Istilah Baru Saat Pandemi Covid-19, Bikin Warga Malang Bingung
istilah New Normal dan Physical Distancing di saat pandemi virus Corona atau Covid-19 ini ternyata membuat bingung masyarakat Kota Malang.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Istilah-istilah baru dalam bahasa Inggris seperti New Normal dan Physical Distancing di saat pandemi virus Corona atau Covid-19 ini ternyata membuat bingung masyarakat Kota Malang.
Kebingungan tersebut terlihat dari beberapa postingan dan komentar mereka di forum publik seperti Komunitas Peduli ASLI Malang ataupun Info Malang Raya yang ada di media sosial Facebook.
Masyarakat pun banyak yang masih tidak mengetahui istilah tersebut dan tidak peduli dengan istilah-istilah yang semakin banyak muncul saat pandemi virus Corona atau Covid-19 ini.
Komentar dari mereka pun cukup beragam, mulai dari istilah tersebut yang diplesetkan, hingga memberikan komentar yang cukup beragam.
Seperti yang diucapkan oleh akun Facebook Anisya Bachlia yang kebingungan dengan istilah New Normal yang rencananya akan diterapkan setelah PSBB Malang Raya berakhir.
Dia pun tidak peduli dengan semakin banyaknya istilah baru saat pandemi virus Corona atau Covid-19 ini.
Menurutnya, meskipun menggunakan banyak istilah, yang penting dirinya bisa bekerja untuk menafkahi keluarganya.
• Seluruh Personil Polsek Sukolilo Jalani Rapid Test, Hasilnya Non Reaktif
• Ketua Himpsi Jatim Sebut New Normal Seperti Membiasakan Pakai Helm, Protokol Kesehatan Harus Jelas
• Nahas Petani Gresik Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus, Begini Pilunya Keluarga, Sudah Takdir
"Habis PSBB sekarang New Normal. Istilah apalagi ini? Rakyat sudah capek. Terserah mau bikin istilah apalagi. Yang penting bisa segera kerja, biar bisa makan," tulisnya.
Hal senada juga diucapkan oleh Surya Agung salah satu warga Kota Malang yang sebenarnya tidak memahami istilah-istilah yang ada pada saat pandemi Covid-19.
Dia menyampaikan, bahwa Covid-19 ini tidak hanya membuat semua sektor menjadi rumit, tetapi dengan istilah-istilah baru ini malah membuat masyarakat semakin rumit karena kebingungan.
"Ada istilah ODP, terus PDP. Kemudian ada PSBB dan New Normal, nanti akan muncul apalagi? Yang terpenting itu bagaiaman upaya pemerintah biar corona ini segera hilang," ucapnya.
Berikut ini merupakan istilah-istilah yang muncul pada saat pandemi Covid-19.
1. New Normal
Seperti dikutip dari Kompas.com Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmita, mengatakan bahwa new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal.
Namun, perubahan ini ditambah dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Prinsip utama dari new normal, menurut Wiku, adalah menyesuaikan dengan pola hidup.
Protokol kesehatan menjadi aturan yang disebutkan dalam implementasi new normal, yakni dengan menjaga jarak sosial dengan mengurangi kontak fisik dengan orang lain.
2. Physical Distancing
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mulai menggunakan istilah physical distancing atau jarak fisik sebagai cara untuk menghindari penyebaran virus corona lebih luas.
Dikutip dari Tribunnews.com, Physical distancing merupakan tindakan menjaga jarak fisik antar individu.
Menjaga jarak aman diyakini dapat mencegah virus menyebar dari satu orang ke orang yang lain.
Namun, bukan berarti memutus hubungan sosial dengan orang lain.
Melalui physical distancing masih bisa berkomunikasi melalui teknologi, misalnya media sosial.
3. OTG, PDP, ODR dan ODP
Juru Bicara Tim Satgas Covid-19 Kota Malang, dr Husnul Muarif menyampaikan, bahwa seseorang yang memiliki gejala yang mengarah kepada Covid-19 memiliki sejumlah kategori penanganan.
Kategori tersebut meliputi Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Resiko (ODR), Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
ODP merupakan seseorang yang telah memiliki gejala demam atau mengarah ke Covid-19.
Namun, orang tersebut tidak dirawat secara intensif di rumah sakit rujukan Covid-19.
Melainkan, dia akan menjalani pemulihan secara mandiri di rumah dengan pemantauan dari petugas medis.
PDP merupakan seseorang yang telah memiliki gejalan yang mengarah kepada Covid-19.
Orang tersebut biasanya telah menjalani perawatan secara khusus di rumah sakit rujukan Covid-19.
Selain itu, pemerikasaan laboratorium juga haru dilakukan terhadap PDP.
Orang lain yang memiliki kontak erat terhadap PDP juga harus dipantau kondisi kesehatannya.
OTG merupakan orang tanpa gejala yang artinya semua kondisi fisik orang tersebut sehat, tidak batuk, tidak sesak dan kondisi tubuh sehat.
Meski demikian, seseorang yang masuk ke dalam kategori OTG ini memiliki kontak erat dengan pasien yang positif Covid-19.
OTG harus mendapatkan isolasi mandiri di rumah dengan kamar atau ruangan yang terpisah.
OTG juga harus menerapkan physical distancing alias menjaga jarak dengan orang lain agar tidak menularkan virus.
Dan yang terakhir, ODR merupakan seseorang yang berada di tempat terjangkit positif Covid-19.
Bisa disebut sebagai yang berisiko karena berada di dalam transmisi lokal.(rifky/Tribunjatim.com)